"Boleh saja, selama tidak menganggu kandungan ibunya," kata dr M. Nurhadi Rahman, SpOG yang akrab disapa dr Adi dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dalam perbincangan dengan detikHealth pekan lalu.
Intinya selama istri tidak mengalami perdarahan, tidak muncul rasa nyeri dan kondisi lain yang bisa membahayakan janin, maka bercinta saat hamil bukan suatu masalah. dr Adi sendiri menyarankan agar posisi bercinta yang dipilih benar-benar tidak menimbulkan ketidaknyamanan ibu dan janinnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerhati kesehatan seksual dr Andri Wanananda, MS dalam konsultasi seksologi detikHealth menyarankan agar posisi hubungan intim yang digunakan tak boleh membebani perut si ibu hamil, semisal posisi rear entry atau biasa disebut doggie position, di mana sang suami berada di belakang istri, dan posisi saling menyamping atau side by side position.
Menurut dr Andri, ketika wanita mencapai orgasme, terjadi gerakan-gerakan rahim yang seolah mencengkeram. "Hal ini harus mendapat perhatian saat hamil, karena gerakan-gerakan rahim tersebut bisa memicu keguguran," lanjutnya.
Sementara itu, ketika ditanya apakah sebaiknya suami istri melakukan sanggama terputus untuk menghindari kontraksi saat hamil tua, dr Adi menjawab, "Kontraksi adalah sesuatu yang dibuat untuk memicu melahirkan jadi nggak ada hubungan dengan sperma."
Baca juga: Tensi Tinggi Saat Hamil? Waspada Risiko Penyakit Jantung Kemudian Hari (vit/up)











































