Oleh sebab itu, Anda perlu memahami gejala khas dari benjolan limfoma dan bagaimana cara membedakannya dengan bengkak akibat infeksi.
Menurut Dr dr Andhika Rachman, SpPD-KHOM, dari RS Cipto Mangunkusumo, pembengkakan yang muncul akibat limfoma umumnya bersifat painless alias tidak menimbulkan nyeri saat ditekan. Berbeda dengan benjolan akibat infeksi, yang biasanya jika ditekan akan terasa nyeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengobatan dugaan infeksi, biasanya dokter akan memberikan resep antibiotik dan tunggu beberapa hari. Jika memang benjolan tersebut karena infeksi, maka akan mengecil.
Baca juga: Obat Ini Disebut Bisa Hambat Perkembangan Kanker Limfoma
"Tapi kalau karena limfoma, benjolan justru makin besar. Juga perhatikan gejala khas limfoma lainnya, seperti demam lama dengan suhu tak sampai 38 derajat Celcius," pesan dokter yang juga praktik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi tersebut.
Selan itu, benjolan akibat infeksi umumnya hanya satu saja, sementara benjolan akibat limfoma umumnya lebih dari satu dan 'bergerombol'. Sehingga jika diamati dengan mata telanjang, benjolan-benjolan tersebut terlihat banyak dan tidak hanya satu saja.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Profesor Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM pernah menjelaskan bahwa seseorang perlu curiga bahwa benjolan sebagai tumor ketika tak kunjung hilang dalam waktu lama. Selain itu perhatikan juga ukurannya setiap hari karena apabila terasa semakin membesar maka segera cari bantuan medis.
"Kalau ketemu benjolan pantau selama beberapa bulan ke depan. Kalau dia sudah nggak bergerak seperti nempel di sekitarnya maka kita harus curiga bahwa ini merupakan kejadian ganas," kata dr Aru. (ajg/vit)











































