Ilmuwan Inggris Percaya Reproduksi Bisa Dilakukan Tanpa Perlu Sel Telur

Ilmuwan Inggris Percaya Reproduksi Bisa Dilakukan Tanpa Perlu Sel Telur

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 16 Sep 2016 12:11 WIB
Ilmuwan Inggris Percaya Reproduksi Bisa Dilakukan Tanpa Perlu Sel Telur
Foto: thinkstock
Jakarta - Meski ini terdengar seperti sebuah cerita fiksi ilmiah, nyatanya ilmuwan Inggris memang bersungguh-sungguh melakukannya. Mereka mengaku tengah mengembangkan metode yang memudahkan reproduksi tanpa perlu sel telur.

Sel telur sendiri sebenarnya merupakan bagian terpenting dari sebuah proses reproduksi dan diyakini sebagai satu-satunya kunci perubahan dalam sel sperma demi terciptanya seorang bayi.

Ini karena sel telur membentuk sebuah divisi sel khusus yang membawa separuh kromsom. Ketika bertemu sperma, mereka akan membentuk satu kesatuan genetik. Itulah sebabnya seorang anak memiliki separuh DNA dari ibunya dan separuh lagi dari ayahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide yang dikemukakan peneliti dari University of Bath ini memang terdengar mustahil tetapi menarik dari segi ilmiah, sebab mereka mengklaim dapat menciptakan embrio dari segala jenis sel. Yang terpenting sel tersebut membawa semua kromosom yang dimilikinya.

Sederhananya, peneliti berhasil menciptakan sebuah embrio dari hasil fertilisasi atau pembuahan sperma dengan berbagai jenis sel yang ada dalam tubuh, selain sel telur.

"Setahu kami hanya sel telur saja yang mampu memprogram sperma agar embrio bisa berkembang. Tetapi kami tertantang untuk mencari cara lain dalam membuat embrio," tandas salah satu peneliti Dr Tonny Perry seperti dilaporkan Telegraph.

Baca juga: Adakah Upaya Memperbesar Peluang Punya Anak Laki-laki ataupun Perempuan?

Untuk percobaan awalnya, peneliti 'memanipulasi' sel telur tikus agar berkembang menjadi embrio menggunakan senyawa khusus yang membuat sel ini mengira dirinya telah dibuahi. Ternyata embrio benar-benar terbentuk, bahkan sel-sel di dalamnya mengkopi diri mereka sendiri sepenuhnya ketika membelah diri, dan ini terjadi pada segala jenis sel semisal sel pada kulit.

Ketika kemudian embrio-embrio ini disuntikkan sperma, mereka pun tumbuh menjadi anakan tikus yang sehat. Selama studi, peneliti sukses menciptakan 30 anakan tikus yang sehat dengan tingkat keberhasilan mencapai 24 persen. Bahkan sebagian anakan tikus sudah bisa menghasilkan keturunannya sendiri.

Menurut peneliti, metode semacam ini bisa memberikan solusi untuk beragam masalah kesuburan, seperti bagi wanita yang kehilangan peluang melahirkan keturunannya sendiri karena pengobatan kanker atau radioterapi.

"Sel telurnya akan berkurang seiring pertambahan usia, dan mungkin hilang sama sekali karena terapi kanker, tetapi dengan metode ini, sperma pasangannya bisa membuahi sel kulit atau sel lain dari tubuhnya untuk meningkatkan peluang memiliki bayi," terang Perry.

Konsepsi antara sperma dan sel bukan sel telur juga membantu melestarikan spesies hewan yang terancam punah.

Namun Perry sendiri mengaku baru akan mencoba menghasilkan keturunan dari sel selain sel telur, seperti sel dari kulit dalam waktu dekat.

Baca juga: Hai Pria, Ini Tips dari Dokter untuk Miliki Sperma yang Sehat (lll/vit)

Berita Terkait