Pasukan Ungu diresmikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 21 September 2016. Siapa saja yang tergabung dalam pasukan ini? Rupanya orang-orang dengan latar belakang beragam. Ada dokter dan tenaga kesehatan profesional, petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S), serta relawan.
Pasukan ini diharap aktif membantu permasalahan berkaitan dengan lansia. Hadirnya pasukan ini merupakan komitmen sejak 2015 lalu, ketika dideklarasikan 'Jakarta Ramah Demensia'. Sebanyak 200 anggota pasukan memiliki tugas mulai dari meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap dimensia, mengelola kegiatan-kegiatan aktif untuk lansia, jalankan program deteksi dini, hingga menjemput lansia yang mungkin ditemukan hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Negara Paling Ramah Bagi Lansia, Indonesia Urutan Berapa?
Selain meresmikan Pasukan Ungu, dalam kesempatan yang sama diluncurkan juga fitur baru lansia hilang dalam aplikasi QLUE yang digunakan oleh Pemda DKI Jakarta. Fitur digunakan untuk mempermudah dan mempercepat penanganan lansia hilang dengan bantuan masyarakat yang melaporkan.
Akan ada Pasukan Khusus Penjemput Lansia (PKPL) yang mengantar sang lansia tersesat tersebut ke puskesmas terdekat. Apabila tak dijemput oleh keluarga dalam waktu 1x24 jam maka tim akan mengantarnya ke sasana atau Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW).
Indonesia sendiri belum memiliki data pasti berapa banyak orang yang menyandang demensia. Namun Alzheimer's Indonesia (ALZI) memprediksi jumlahnya bisa ada sekitar 1,2 juta orang.
Baca juga: Bulan Alzheimer Sedunia, Ahok: Jangan Kucilkan Orang Tua yang Pikun
(fds/vit)











































