"Tidak sama sekali. Implan baik yang digunakan saat ini sudah generasi kelima dan mempunyai daya tahan yang tinggi," jelas dr Beta Subakti Nata'atmaja SpBP-RE(K) dari RS Onkologi Surabaya.
Meski demikian, peneliti di Harvard University tidak menganjurkan pemakaian bra yang sangat ketat. Alasannya bra yang sangat ketat bisa membatasi sirkulasi darah dan merusak jaringan getah bening.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tidur Tanpa Pakai Bra Bisa Bikin Payudara Cepat Kendur?
"Mengenakan bra, terutama dengan kawat di bagian bawah, terutama saat tidur bisa mencegah aliran limfatik normal dan meperbesar risiko anoksia di mana kadar oksigen di bawah normal. Kondisi ini berkaitan dengan fibrosis (pembentukan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan) yang pada gilirannya berhubungan dengan peningkatan risiko kanker," jelas ginekolog dr Smiti Kamath.
Lalu bagaimana terkait video yang pernah beredar di mana seorang perempuan di pesawat dadanya membesar dan meledak, benarkah impan payudara bisa meledak?
"Implan juga tidak pressurized sehinga tidak akan meledak. Dan pada pesawat juga kabin sudah dijaga tekanannya sehingga tidak akan terjadi hal tersebut," terang dr Beta.
Menurut dr Beta, selama menggunakan implan yang berkualitas dan dengan teknik operasi yang benar, serta dikerjakan oleh ahli yang berkompeten maka pemasangan implan payudara tidak akan berbahaya. Selain itu, menurut banyak studi ilmiah yang sudah dilakukan, penggunaan implan payudara tidak meningkatkan risiko kanker payudara.
Hanya saja dibutuhkannya teknik ekstra pada prosedur skrining kanker payudara menggunakan mamografi. Ini karena gambaran foto rontgen pada perempuan yang menggunakan implan payudara tidak mudah dilakukan dan tidak mudah dibaca.
Baca juga: Hindari Bra Terlalu Ketat dan Berwarna Mencolok Agar Payudara Tetap Sehat
(vit/up)











































