Dermatolog sebetulnya sudah tahu sejak lama bahwa kulit orang yang jerawatan cenderung akan menua lebih lambat. Namun apa yang menyebabkan hal tersebut tak diketahui pasti sampai belakangan tim peneliti dari King's College London mengungkapnya.
Dengan melihat sel darah putih dari penderita jerawat, pemimpin studi Dr Simone Ribero menemukan bahwa orang yang berjerawat ternyata memiliki pelindung kromosom DNA bernama telomer yang lebih panjang. Telomer pada DNA dideskripsikan seperti pelindung plastik pada ujung tali sepatu yang melindunginya agar tak cepat rusak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi menggarisbawahi alur genetik bernama p53 yang mengatur kematian sel. Apabila telomer pendek maka p53 akan lebih aktif mendorong sel-sel kulit misalnya mati lebih cepat sementara pada orang yang jerawatan tidak demikian.
"Temuan kami menunjukkan penyebabnya dapat dikaitkan dengan panjang telomer yang tampaknya berbeda pada penderita jerawat. Ini artinya sel-sel mereka dapat lebih terlindungi terhadap penuaan," kata Dr Simone seperti dikutip dari BBC, Jumat (30/9/2016).
Namun peneliti mengatakan telemor mungkin hanya satu faktor saja yang bisa menjelaskan mengapa penderita jerawat lebih terlindung dari penuaan dini. Oleh karena itu studi masih membutuhkan investigasi lebih jauh.
Baca juga: Diklaim Sebagai Penyebab Jerawat, Bisakah Pori-pori Kulit 'Dikecilkan'? (fds/vit)











































