Diungkapkan dr Liva Wijaya SpOG dari RS Mitra Keluarga Kemayoran, microbiome di vagina terutama didominasi oleh lactobasillus yang bermanfaat menjaga pH vagina tetap asam. Kemudian, ada pula zat penekan pertumbuhan mikroorganisme patologis lain seperti hidrogen peroksida, bakteriosins, dan asam laktat yang dihasilkan laktobasillus.
Nah, ketika pH di vagina naik sehingga kondisinya jadi lebih basa, maka kesempatan bakteri untuk tumbuh lebih mudah. Sehingga, risiko infeksi vagina pun meningkat. dr Liva mengungkapkan ada beberapa faktor yang mengubah keseimbangan pH vagina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 7 Kesalahan Perawatan Vagina yang Sering Dilakukan Wanita
Pada prinsipnya, usahakan area kewanitaan tidak lembap. Sehingga, penting untuk mengeringkan vagina setelah buang air kecil ataupun buang air besar. Demikian disampaikan dr Liva di sela-sela Media Workshop 'It's better to be protected in your red days' di Letter D Cuisine, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).
Kondisi lembab juga bisa terbentuk ketika wanita menggunakan celana dalam yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat. Untuk itu, amat disarankan menggunakan celana dalam berbahan katun. Perubahan pH vagina juga bisa terjadi karena adanya iritasi atau alergi, contohnya akibat pemakaian losion yang tidak sesuai rekomendasi.
"Faktor lainnya terjadi kerusakan jaringan akibat kanker atau luka bekas radiasi contohnya. Kemudian kondisi tubuh yang menurun. Sebab, saat imunitas turun, tidak akan dihasilkan imun yang cukup baik juga untuk membantu laktobasillus mempertahankan pH di vagina," papar dr Liva.
Usia, di mana pada anak-anak dan wanita menopause kondisi vaginanya cenderung basa juga turut berpengaruh. Berbeda dengan wanita usia produktif yang memiliki kadar estrogen tinggi sehingga pH vaginanya cenderung asam. Selain itu, selama menstruasi pH vagina meningkat. Maka dari itu, penting bagi wanita untuk lebih menjaga kebersihan organ genitalnya selama menstruasi. Penggunaan kontrasepsi disebutkan dr Liva juga bisa berpengaruh pada keseimbangan pH vagina.
Baca juga: Beginilah Ciri-ciri Vagina yang Sehat (rdn/vit)











































