Asam lemak omega-3 sendiri adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh terutama untuk kesehatan jantung. Ada beberapa sumber makanan yang bisa mengandungnya namun kita selama ini memperoleh omega-3 lebih banyak dari minyak ikan salmon.
Profesor Douglas Tocher dari Stirling University selaku peneliti yang terlibat dalam studi mengatakan mengapa hal ini terjadi kemungkinan karena pakan yang digunakan. Ia khawatir bila tidak ada tindakan maka manusia bisa kehilangan salah satu sumber omega-3nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika tidak ada sesuatu yang dilakukan, tingkat omega-3 yang menguntungkan bisa benar-benar turun," kata Prof Douglas seperti dikutip dari BBC, Jumat (7/10/2016).
"Sekitar lima tahun yang lalu, satu porsi salmon Atlantik seberat 130 gram bisa mengandung tiga setengah gram omega-3. Kandungan itu adalah yang disarankan untuk kita selama seminggu. Sekarang kondisinya kandungan omega-3 yang ada berkurang setengah," papar Prof Douglas.
Bila sebelumnya orang-orang disarankan untuk mengonsumsi ikan berlemak minimal satu porsi dalam seminggu, Prof Douglas mengatakan saran tersebut harus meningkat jadi minimal dua porsi. Hal tersebut untuk mengkompensasi pengurangan nutrisi yang ada.
Salmon diketahui mendapatkan omega-3 dari makanan yang ia konsumsi. Industri dulu menggunakan sekitar 80 persen teri yang digiling untuk menjadi pakan salmon, namun karena ada efesiensi teri yang digunakan menjadi lebih sedikit (20 persen).
Prof Douglas mengatakan meski kini nutrisinya berkurang, salmon tetap menjadi sumber omega-3 tertinggi dibandingkan makanan lainnya.
Baca juga: Makan Ikan Setulang-tulangnya Disebut Paling Baik untuk Kesehatan Tulang (fds/vit)











































