Perlu Tahu! Aneka Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Tikus

Perlu Tahu! Aneka Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Tikus

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 20 Okt 2016 10:33 WIB
Perlu Tahu! Aneka Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Tikus
Foto: Thinkstock
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta bakal mencanangkan program basmi tikus. Warga yang bisa menangkap seekor tikus got bahkan bisa menukarnya dengan Rp 20 ribu. Soal tikus, seberapa berbahayakah bagi manusia?

Yuk simak rangkuman detikHealth terkait berbagai penyakit pada manusia yang disebabkan oleh tikus:

Leptospirosis

Foto: Thinkstock
Leptospirosis alias penyakit kencing tikus biasanya mengintai pada saat banjir. Adalah bakteri leptospira yang bertanggung jawab pada penyakit ini, di mana di Indonesia, bakteri tersebut paling banyak menyebar lewat kotoran dan kencing tikus.

Leptospirosis juga dikenal sebagai demam canicola, demam ladang tebu, dan demam 7-hari. Kuman leptospira sendiri dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama. Kuman ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka.

Gejala-gejala leptospirosis awalnya menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, menggigil, dan nyeri. Pada tahap lebih lanjut, muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam. Gejala umumnya terjadi selama sepekan. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernapasan hingga kematian.

Pes

Foto: Thinkstock
Pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini paling sering dibawa oleh kutu dan hewan pengerat seperti tikus.

Gejala seseorang yang terkena penyakit ini biasanya adalah demam tinggi, menggigil, dan bila semakin parah dapat menghilangkan nyawa.

Catatan penting dalam sejarah terkait wabah pes, adalah pada abad pertengahan ketika jutaan orang di Eropa meninggal karena pes. Ditengarai tikus di rumah-rumah dan perkantoranlah yang menyebarkannya.

Baca juga: Benarkah Tikus Juga Bisa Picu Diabetes pada Manusia?

Demam Gigitan Tikus

Ilustrasi demam (Foto: Thinkstock)
Demam gigitan tikus, merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh dua bakteri yang berbeda yakni Streptobacillus moniliformis dan Spirillum minor atau Spirillum minus. Bakteri tersebut merupakan bagian dari flora hewan pengerat normal.

Kedua bakteri itu memang bisa menyebabkan demam tinggi pada orang-orang yang terkena gigitan ataupun cakaran tikus yang terinfeksi. Selain demam tinggi ada gejala lain seperti muntah-muntah, sakit kepala hingga nyeri di bagian tubuh tertentu.

Pengobatan penyakit ini harus cepat, karena meskipun demam akibat gigitan tikus bisa diobati dengan antibiotik, tapi tingkat kefatalannya bisa mencapai 13 persen pada kasus-kasus yang dibiarkan. Lagipula infeksi bukan hanya terjadi akibat gigitan atau cakaran hewan, tapi juga bisa lewat makanan atau air yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.

Demam Typhoid

Foto: Thinkstock
Demam typhoid (yang oleh masyarakat awam disebut dengan typhus, meskipun sebenarnya thypus dan demam typhoid itu berbeda) disebabkan oleh infeksi bakteri di usus halus. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang terdapat pada tinja atau kotoran binatang, yang menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi.

Nah, bakteri Salmonella ini antara lain bisa dibawa oleh tikus. Jadi, kotoran binatang yang terkontaminasi bakteri yang kering bisa menyebar melalui udara dalam bentuk debu. Karena itu ingat untuk cuci tangan sebelum makan dan selalu perhatikan kebersihan makanan.

Baca juga: Hewan-hewan yang Bisa Bikin Orang Sakit

Halaman 2 dari 5
Leptospirosis alias penyakit kencing tikus biasanya mengintai pada saat banjir. Adalah bakteri leptospira yang bertanggung jawab pada penyakit ini, di mana di Indonesia, bakteri tersebut paling banyak menyebar lewat kotoran dan kencing tikus.

Leptospirosis juga dikenal sebagai demam canicola, demam ladang tebu, dan demam 7-hari. Kuman leptospira sendiri dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama. Kuman ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka.

Gejala-gejala leptospirosis awalnya menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, menggigil, dan nyeri. Pada tahap lebih lanjut, muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam. Gejala umumnya terjadi selama sepekan. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernapasan hingga kematian.

Pes merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini paling sering dibawa oleh kutu dan hewan pengerat seperti tikus.

Gejala seseorang yang terkena penyakit ini biasanya adalah demam tinggi, menggigil, dan bila semakin parah dapat menghilangkan nyawa.

Catatan penting dalam sejarah terkait wabah pes, adalah pada abad pertengahan ketika jutaan orang di Eropa meninggal karena pes. Ditengarai tikus di rumah-rumah dan perkantoranlah yang menyebarkannya.

Baca juga: Benarkah Tikus Juga Bisa Picu Diabetes pada Manusia?

Demam gigitan tikus, merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh dua bakteri yang berbeda yakni Streptobacillus moniliformis dan Spirillum minor atau Spirillum minus. Bakteri tersebut merupakan bagian dari flora hewan pengerat normal.

Kedua bakteri itu memang bisa menyebabkan demam tinggi pada orang-orang yang terkena gigitan ataupun cakaran tikus yang terinfeksi. Selain demam tinggi ada gejala lain seperti muntah-muntah, sakit kepala hingga nyeri di bagian tubuh tertentu.

Pengobatan penyakit ini harus cepat, karena meskipun demam akibat gigitan tikus bisa diobati dengan antibiotik, tapi tingkat kefatalannya bisa mencapai 13 persen pada kasus-kasus yang dibiarkan. Lagipula infeksi bukan hanya terjadi akibat gigitan atau cakaran hewan, tapi juga bisa lewat makanan atau air yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.

Demam typhoid (yang oleh masyarakat awam disebut dengan typhus, meskipun sebenarnya thypus dan demam typhoid itu berbeda) disebabkan oleh infeksi bakteri di usus halus. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang terdapat pada tinja atau kotoran binatang, yang menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi.

Nah, bakteri Salmonella ini antara lain bisa dibawa oleh tikus. Jadi, kotoran binatang yang terkontaminasi bakteri yang kering bisa menyebar melalui udara dalam bentuk debu. Karena itu ingat untuk cuci tangan sebelum makan dan selalu perhatikan kebersihan makanan.

Baca juga: Hewan-hewan yang Bisa Bikin Orang Sakit

(vit/up)

Berita Terkait