The Rainbow Diet, Tren Diet Warna-warni untuk Tubuh Langsing dan Sehat

The Rainbow Diet, Tren Diet Warna-warni untuk Tubuh Langsing dan Sehat

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 26 Okt 2016 13:32 WIB
The Rainbow Diet, Tren Diet Warna-warni untuk Tubuh Langsing dan Sehat
Foto: iStock
Jakarta - Untuk bisa menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan organ-organ tubuh, selain dengan rajin aktivitas fisik pola diet pun harus diperhatikan. Asupan tepat akan meningkatkan peluang Anda turun berat badan dan tetap sehat.

Salah satu diet yang dianjurkan adalah The Rainbow Diet atau diet pelangi. Sesuai namanya, diet ini diterapkan dengan mengonsumsi buah serta sayur-sayuran dengan berbagai macam warna.

Jika biasanya sayur identik dengan 'daun-daunan warna hijau' misalnya, dalam diet pelangi ini ada warna-warna lain yang bisa dijadikan pilihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diet pelangi atau the rainbow diet adalah diet yang menyarankan untuk keberagaman konsumsi pangan, yaitu dengan anjuran mengonsumsi makanan beraneka ragam dan warna alami, seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu," tutur pakar gizi Jansen Ongko, MSc, RD kepada detikHealth.

Menurut Jansen, kombinasi warna-warna ini sangat penting karena pada dasarnya setiap warna memiliki kandungan yang berbeda-beda. Semakin beragam makanan yang dikonsumsi, semakin lengkap zat gizi yang akan diperoleh tubuh.

Buah atau sayur berwarna merah diketahui mengandung likopen. Likopen merupakan antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan risiko kanker dan menjaga kesehatan jantung. Anda bisa mendapatkan antioksidan ini pada tomat, stroberi, ceri, semangka dan apel.

Untuk warna ungu atau biru, antioksidan yang terdapat di dalamnya adalah antosianin. Antosianin juga merupakan antioksidan yang mampu melindungi sel dari kerusakan sehingga dapat membantu menurunkan risiko kanker, stroke, dan penyakit jantung. Untuk mendapatkannya, konsumsilah terung, blueberry, anggur dan plum.

Identik dengan jeruk, buah atau sayur berwarna jingga atau kuning diketahui mengandung karotenoid. Disebut juga sebagai beta karoten, yang kemudian akan diubah menjadi vitamin A untuk membantu menjaga kesehatan membran mukosa lambung dan kesehatan mata.

Selain itu, tipe karotenoid lain adalah lutein yang dapat mencegah katarak, penyakit mata yang berkaitan dengan degenerasi makula penyebab kebutaan. Tak cuma di jeruk, karotenoid juga banyak terdapat pada buah dan sayur jingga lain seperti ubi jalar, labu, dan wortel.

"Sayuran hijau mengandung berbagai phytochemical termasuk karotenoid, indoles, dan saponin. Dia juga punya sifat antikanker. Misalnya seperti bayam dan brokoli, itu juga sumber folat," tutur Jansen.

Untuk sayuran warna putih atau cokelat, kandungan phytochemical seperti allicin diketahui bersifat sebagai antivirus dan antibakteri. Asupan dalam kategori ini seperti pisang, kentang, jamur, dan kurma juga merupakan sumber potassium yang baik.

"Jadi bukan cuma satu warna saja ya, setiap warna memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda, sehingga semakin beragam warna makanan yang dikonsumsi, semakin lengkap pula zat gizi yang diperoleh. Terapkan diet pelangi dengan mengonsumsi buah dan sayur dua kali sehari, dengan tiap porsi ada 4-5 macam warna ya," pesan Jansen.

Baca juga: Salah Kaprah Soal Diet, Waspada 'Sindrom Yoyo' Menyerang!

(ajg/vit)

Berita Terkait