dr Kristiana Siste, SpKJ, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan gejala anak kecanduan gadget bisa dilihat dari dua hal. Yakni gejala pre-okupasi dan perubahan mood yang terjadi.
"Pre-okupasi itu ketika bangun tidur yang dicari gadget, kalau nggak main gadget gelisah. Sedangkan perubahan mood misalnya nggak main gadget dia marah, uring-uringan hingga tantrum," tutur dr Siste, dalam seminar parenting class di RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kecanduan Gadget, Anak Bisa Sulit Berkomunikasi Hingga Dewasa
"Jadi awalnya mungkin cuma 2 jam sehari pakai gadget. Lalu tambah jadi 5 jam, 10 jam atau lebih. Dan penambahan jam penggunaannya itu naiknya cepat, nah ini juga bisa jadi gejala kecanduan gadget," tambahnya lagi.
Dijelaskan dr Siste, kecanduan gadget memiliki definisi penggunaan gadget elektronik dan internet yang tidak terkendali. Penggunaan gadget yang tidak terkendali ini harus disertai dengan gangguan perilaku, kognisi dan sosial untuk bisa dikategorikan sebagai kecanduan.
Bahkan pada kasus yang ekstrem, anak yang kecanduan gadget bisa mengancam untuk bunuh diri. dr Siste mengatakan pernah menangani pasien dengan kasus kecanduan gadget ekstrem seperti ini.
"Jadi internetnya dimatiin sama ibunya, wifinya juga. Anak ini mengancam untuk bunuh diri, dan benar-benar dilakukan. Dia menyayat tangannya sendiri, meskipun masih tertolong. Tapi ini menandakan kecanduan gadget dan internet bisa berujung pada perilaku ekstrem seperti bunuh diri," tutupnya.
Baca juga: Sudahkah Anda Beri Stimulasi pada si Kecil Sesering Mungkin? Ini Penting Lho
(mrs/vit)











































