10 Fakta Tentang Diabetes yang Perlu Diketahui (1)

10 Fakta Tentang Diabetes yang Perlu Diketahui (1)

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 14 Nov 2016 16:35 WIB
10 Fakta Tentang Diabetes yang Perlu Diketahui (1)
Foto: iStock
Jakarta - Diabetes adalah sebuah kondisi gangguan metabolisme di mana tubuh kesulitan atau tidak mampu mengendalikan tingkat gula dalam darah. Penyandangnya oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 422 juta jiwa dan angka tersebut terus bertambah.

Nah untuk meningkatkan kesadaran, tanggal 14 November ditetapkan sebagai Hari Diabetes Sedunia. Kira-kira apa saja sih yang harus diketahui? Dikumpulkan dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta tentang diabetes:

1. Ada empat jenis

Foto: ilustrasi/thinkstock
Diabetes bisa terbagi menjadi empat jenis yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, dan tipe lainnya.

Tipe satu biasanya diketahui saat usia anak-anak, remaja atau dewasa muda dan disebabkan oleh faktor genetik. Penyebabnya karena semua sel beta dari kelenjar pankreas rusak sehingga insulin merupakan pilihan obat satu-satunya.

Di lain sisi diabetes tipe dua lebih disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat dan merupakan jenis yang paling banyak disandang. Penyebabnya karena jaringan lemak, otot, serta sel hati tidak dapat menggunakan insulin secara maksimal.

Sementara itu diabetes gestational terjadi pada ibu hamil yang kemudian akan menghilang sendiri setelah melahirkan. Meski demikian bila tidak hati-hati diabetes bisa terus menetap.

Terakhir diabetes tipe lain adalah kondisi yang ditimbulkan bukan karena faktor genetik, gaya hidup atau kehamilan. Biasanya ini terjadi karena adanya penyakit lain, atau karena infeksi berat.

Baca juga: Perkenalkan, Ini 4 Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui

2. Tidak bisa disembuhkan

Foto: thinkstock
Diabetes adalah sebuah kondisi akibat ketidakmampuan tubuh mengatur tingkat gula darah. Ia bukan penyakit sehingga tidak bisa disembuhkan namun bisa dikendalikan.

Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan kuncinya adalah mengetahui secara dini sehingga kasus kerusakan tubuh akibat diabetes yang parah bisa dihindari.

"Diabetes nggak bisa sembuh tapi kalau bisa ditemukan awal sebenarnya nggak perlu pakai obat. Kalau gula darah bagus maka komplikasi juga nggak muncul," kata Prof Pradana.

3. Bukan selalu karena hal manis

Foto: thinkstock
Meski sering disebut sebagai penyakit kencing manis, diabetes bukan berarti selalu dipicu bila sering mengonsumsi hal-hal yang manis. Pada intinya gula darah atau glukosa yang merupakan sumber energi bisa berasal dari mana saja terutama makanan tinggi karbohidrat seperti nasi.

Selain itu dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, FINASIM, dari RS Pondok Indah Jakarta juga mengatakan diabetes bisa dipicu makanan tinggi lemak. Penjelasannya karena lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh bisa menghasilkan lebih banyak asam lemak bebas yang menghancurkan sel beta penghasil insulin.

Seperti diketahui insulin sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

4. Gagal kontrol berujung komplikasi

Foto: thinkstock
Ketika seseorang membiarkan diabetesnya tak terkontol, dalam jangka panjang risiko berbagai penyakit kronis bisa meningkat. Stroke, penyakit kardiovaskular, hingga demensia (pikun) pernah diteliti dalam studi memiliki kaitan erat dengan diabetes.

Ketika makin banyak penyakit muncul maka komplikasi bisa timbul dan seringkali hal ini yang membuat seseorang kehilangan nyawanya.

5. Bisa sebabkan kebutaan

Foto: thinkstock
Sebelumnya disebutkan bahwa resiko komplikasi berbagai penyakit kronis bisa meningkat karena diabetes. Namun selain itu ada juga kondisi lain karena diabetes yang tak kalah merugikan yaitu kebutaan.

Retinopati diabetik merupakan kelainan retina yang dapat terjadi pada hampir semua pasien yang telah lama mengidap diabetes. Oleh karena itu dr Rumita S Kadarisman, SpM(KVR), dari RS Mata AINI Jakarta menyarankan agar pasien diabetes, terutama yang mengidap diabetes lebih dari lima tahun, untuk memeriksakan retinanya.

"Mata adalah harta yang sangat berharga, hampir 85 persen kehidupan kita bergantung pada mata. Jaga kesehatan mata sebaik mungkin. Yang terpenting, periksa mata juga bila tahu ada penyakit diabetes," pesan dr Rumita.
Halaman 2 dari 6
Diabetes bisa terbagi menjadi empat jenis yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, dan tipe lainnya.

Tipe satu biasanya diketahui saat usia anak-anak, remaja atau dewasa muda dan disebabkan oleh faktor genetik. Penyebabnya karena semua sel beta dari kelenjar pankreas rusak sehingga insulin merupakan pilihan obat satu-satunya.

Di lain sisi diabetes tipe dua lebih disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat dan merupakan jenis yang paling banyak disandang. Penyebabnya karena jaringan lemak, otot, serta sel hati tidak dapat menggunakan insulin secara maksimal.

Sementara itu diabetes gestational terjadi pada ibu hamil yang kemudian akan menghilang sendiri setelah melahirkan. Meski demikian bila tidak hati-hati diabetes bisa terus menetap.

Terakhir diabetes tipe lain adalah kondisi yang ditimbulkan bukan karena faktor genetik, gaya hidup atau kehamilan. Biasanya ini terjadi karena adanya penyakit lain, atau karena infeksi berat.

Baca juga: Perkenalkan, Ini 4 Tipe Diabetes yang Perlu Diketahui

Diabetes adalah sebuah kondisi akibat ketidakmampuan tubuh mengatur tingkat gula darah. Ia bukan penyakit sehingga tidak bisa disembuhkan namun bisa dikendalikan.

Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan kuncinya adalah mengetahui secara dini sehingga kasus kerusakan tubuh akibat diabetes yang parah bisa dihindari.

"Diabetes nggak bisa sembuh tapi kalau bisa ditemukan awal sebenarnya nggak perlu pakai obat. Kalau gula darah bagus maka komplikasi juga nggak muncul," kata Prof Pradana.

Meski sering disebut sebagai penyakit kencing manis, diabetes bukan berarti selalu dipicu bila sering mengonsumsi hal-hal yang manis. Pada intinya gula darah atau glukosa yang merupakan sumber energi bisa berasal dari mana saja terutama makanan tinggi karbohidrat seperti nasi.

Selain itu dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, FINASIM, dari RS Pondok Indah Jakarta juga mengatakan diabetes bisa dipicu makanan tinggi lemak. Penjelasannya karena lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh bisa menghasilkan lebih banyak asam lemak bebas yang menghancurkan sel beta penghasil insulin.

Seperti diketahui insulin sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

Ketika seseorang membiarkan diabetesnya tak terkontol, dalam jangka panjang risiko berbagai penyakit kronis bisa meningkat. Stroke, penyakit kardiovaskular, hingga demensia (pikun) pernah diteliti dalam studi memiliki kaitan erat dengan diabetes.

Ketika makin banyak penyakit muncul maka komplikasi bisa timbul dan seringkali hal ini yang membuat seseorang kehilangan nyawanya.

Sebelumnya disebutkan bahwa resiko komplikasi berbagai penyakit kronis bisa meningkat karena diabetes. Namun selain itu ada juga kondisi lain karena diabetes yang tak kalah merugikan yaitu kebutaan.

Retinopati diabetik merupakan kelainan retina yang dapat terjadi pada hampir semua pasien yang telah lama mengidap diabetes. Oleh karena itu dr Rumita S Kadarisman, SpM(KVR), dari RS Mata AINI Jakarta menyarankan agar pasien diabetes, terutama yang mengidap diabetes lebih dari lima tahun, untuk memeriksakan retinanya.

"Mata adalah harta yang sangat berharga, hampir 85 persen kehidupan kita bergantung pada mata. Jaga kesehatan mata sebaik mungkin. Yang terpenting, periksa mata juga bila tahu ada penyakit diabetes," pesan dr Rumita.

(fds/vit)

Berita Terkait