"Satu dari tiga orang dewasa Indonesia yang tinggal di kota-kota besar melewatkan sarapan mereka. Sebanyak 26,4 persen alasan mereka tidak memiliki waktu untuk sarapan, padahal sarapan itu sangat penting untuk menunjang aktivitas dan memenuhi gizi," ucap Prof Hardinsyah, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia.
Hal tersebut ia katakan dala acara BelVita Breakfast 'Wholesome and Balanced Breakfast fot Productive On-the-Go Lifestyle' di Satoo Garden, Shangri-La Hotel,Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, (22/11/2016). Selain itu, Prof Hardinsyah juga menjelaskan efek samping dari melewatkan sarapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kata Pakar, Ini Menu Sarapan Terbaik Bagi Anda yang Ingin Langsing
Lantas, sarapan yang tepat itu seperti apa sih? Menurut Prof Hardinsyah sarapan yang tepat adalah mengonsumsi 15-30 persen nutrisi yang berasal dari karbohidrat, protein, dan air (sumber mineral). Untuk kalorinya sekitar 600-800 kcal.
"Memenuhi semua nutrisinya dalam sarapan nggak bisa dari satu jenis makanan aja kan? Jadi bisa dengan makan biskuit dan digabung dengan mengonsumsi air, susu atau buah," sambung pria berusia 57 tahun ini.
Baca juga: Olahraga Sebelum Sarapan Terbukti Bantu Menurunkan Berat Badan (vit/vit)











































