Jangan Menyerah Wahai Ibu Bekerja, Bosan Memerah ASI Bisa Diatasi Kok

Jangan Menyerah Wahai Ibu Bekerja, Bosan Memerah ASI Bisa Diatasi Kok

Edwin Ramadi - detikHealth
Kamis, 24 Nov 2016 14:39 WIB
Jangan Menyerah Wahai Ibu Bekerja, Bosan Memerah ASI Bisa Diatasi Kok
Foto: Thinkstock
Jakarta - Ketika baru melahirkan sampai si kecil berusia enam bulan, kebanyakan ibu bekerja masih semangat memerah air susu ibu (ASI) di sela-sela kegiatannya bekerja. Namun saat anak sudah dapat makanan pendamping ASI (ASI) rasa bosan bisa saja dirasakan.

Bayi yang telah mendapat MPASI umumnya membuat konsumsi ASInya menurun. Seiring usia anak bertambah, produksi ASI pun tidak semelimpah dahulu. Belum lagi padatnya kesibukan di kantor membuat aktivitas memerah ASI jadi terpinggirkan.

Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Mia Sutanto mengatakan semua ibu akan mendapatkan masalah kecil saat memberikan ASI kepada bayinya. Namun jangan merasa kesulitan atau bahkan bosan untuk memberikan ASI yang begitu lengkap nutrisinya pada si kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memerah ASI itu sebenarnya kegiatan samping dalam memberikan makanan kepada bayi. Sebenarnya, kalau ibunya menyusui bayinya langsung tidak akan bosan. Tapi masalahnya karena ibunya bekerja jadi punya kesulitan," kata Mia ditemui usai konferensi pers 'Indonesia
Maternity, Baby & Kids Expo' di Wine & Meat CO, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Jangan Menyerah Wahai Ibu Bekerja, Bosan Memerah ASI Bisa Diatasi <i>Kok</i>Foto: Thinkstock
Agar tidak bosan untuk memerah ASI, ibu harus menganggap kegiatan tersebut menjadi salah satu jenis 'me time' di tempat kerja. Agar kegiatan memerah ASI jadi kegiatan yang lebih menyenangkan, mungkin ibu bekerja bisa sesekali mencoba pumping di tempat lain. Atau bisa pula melakukannya bersama dengan 'mama perah' lainnya sembari berbagi pengalaman dalam mengasuh anak.

Baca Juga: Memompa ASI Sambil Lari Maraton, Foto Ibu Ini Jadi Viral

Mia memberi semangat ibu menyusui dengan mengatakan jadikanlah saat-saat pumping sebagai saat untuk me time, keluar sejenak dari kesibukan di kantor. Jika harus memerah ASI sendirian, sebaiknya nikmati momen itu. Meski anak sudah mengasup makanan lainnya, namun melihat anak yang masih antusias meminum ASI mungkin bisa jadi penyemangat tersendiri.

"Jadikan momen memerah ASI sebagai me time. Pasti rasanya nggak akan bosan, bisa juga melakukannya di tempat lain, bisa juga sambil mengobrol, jadi membuat perasaan senang agar tidak bosan," tutur Mia.

Jangan Menyerah Wahai Ibu Bekerja, Bosan Memerah ASI Bisa Diatasi <i>Kok</i>Foto: thinkstock
Anna, salah seorang pembaca detikHealth menuturkan, setelah anaknya berusia satu tahun, produksi ASInya tidak sebanyak dulu. Memerah ASI di antara kesibukan bekerja, dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan itu kadang membuatnya putus asa.

Belum lagi para 'mama perah' di kantornya satu demi satu sudah tidak lagi memerah ASI, hal itu membuat Anna merasa sendirian. Tapi kalau ingat putranya yang semringah saat mendapat 'oleh-oleh' ASI perah, Anna jadi bersemangat lagi memerah ASI.

"Terus dapat info-info juga kan dari sana sini kalau ASI itu terbaik, aku jadi nggak mau berhenti pumping. Selagi ASI-nya masih keluar, aku berasa kayak diingetin buat nggak boleh nyerah, apalagi ngasih sufor," papar Anna.

Untungnya Anna juga mendapat semangat dari suaminya. Sehingga rasa putus asa yang melanda karena ASI tak lagi melimpah bisa segera diusir.

Baca Juga: Cara-cara yang Bisa Dilakukan untuk Mengoptimalkan Jumlah ASI Perah

(vit/vit)

Berita Terkait