Dilaporkan The Local, 3 tahun silam seorang calon polwan berusia 32 tahun di Dortmund ditolak karena mengenakan implan payudara dari silikon. Aturan yang berlaku melarang penggunaan implan pada polwan karena dikhawatirkan bisa pecah dan mengganggu pelaksanaan tugas.
Namun berdasarkan sebuah laporan medis dari University of Bonn, hakim mengatakan bahwa kepolisian harus meninjau kembali peraturan tersebut. Laporan tersebut mengatakan tidak ada risiko substansial pada kesehatan terkait penggunaan implan untuk memperbesar payudara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sedang Asyik Nge-game, Tiba-tiba Implan Payudara Wanita Ini Meledak
Foto: thinkstock |
Risiko implan pecah dinilai sangat kecil karena posisinya ditanam di belakang otot dada. Artinya, implan tersebut cukup terlindungi sehingga dinilai cukup aman. Risiko pecah maupun muncul keluhan nyeri disebut kurang dari 20 persen.
Panduan kepolisian di seluruh Jerman memang mengatur bahwa polwan tidak cocok mengenakan implan, namun beberapa putusan pengadilan menentangnya. Pengadilan di Berlin misalnya, pada tahun 2014 menolak argumen bahwa rompi antipeluru bakal memberi tekanan ekstra pada implan payudara.
Baca juga: Pakaian Ketat Bisa Bahayakan Implan Payudara? Ini Kata Dokter (up/ajg)












































Foto: thinkstock