Di Jawa Timur, TNI/Polri memang ikut diberdayagunakan dalam mengkampanyekan HIV/AIDS. Menurut Kepala RSAL Dr Ramelan, dr IGN Nalendra ini adalah bagian dari panggilan tugas mereka.
"Perintah dari ibu Menteri Kesehatan, bagaimana TNI punya peranan di sini. Makanya kita mencoba dimana-mana menggelar tes HIV," urainya saat ditemui detikHealth seusai acara puncak perayaan Hari HIV/AIDS Sedunia di Surabaya, Kamis (1/12/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Nalendra (Foto: Rahma Lillahi S/detikHealth) |
Tes HIV, diakui dr Nalendra, juga dilakukan di kalangan internal TNI sendiri. Hasilnya cukup mengagetkan. "Yang fenomena kemarin itu ada 303 kasus positif HIV, artinya sekitar 1 persen jadi cukup besar ya," lanjutnya.
Untuk itu, selain meminta jajarannya untuk terus melakukan kampanye HIV/AIDS, pihaknya juga menginisiasi tindakan preventif seperti membekali para prajurit yang akan bertugas dengan kondom di dalam kit masing-masing.
"Mohon maaf di saku kit-nya selalu kita siapkan kondom. Itu sebenernya tidak boleh, banyak yang tidak setuju. Tapi ini untuk kepentingan generasi mendatang," paparnya.
Baca juga: Penasaran Bagaimana Tes HIV Dilakukan? Simak Video Ini
Ditambahkan dr Herjunianto dari RSAL Dr Ramelan, pihaknya mengedepankan kegiatan konseling, termasuk pendampingan menggunakan jejaring rumah sakit di bawah RSAL Dr Ramelan. Sedangkan pengobatan sepenuhnya difasilitasi oleh pihak rumah sakit.
Bahkan untuk pasien HIV/AIDS dari kalangan TNI sendiri, mereka juga memberikan fasilitasi terkait pekerjaan. "Kita juga menyampaikan ke pimpinan kita, memang untuk jenjang karir secara struktural mereka tidak mampu tapi untuk fungsional, mereka masih punya hak yang sama dengan prajurit lain," timpal dr Nalendra.
Menkes tinjau RSAL Dr Ramelan (Foto: Rahma Lillahi S/detikHealth) |
Secara umum, RSAL Dr Ramelan menangani kurang lebih 120 kasus dari semua kasus yang ada di Jawa Timur. Apalagi dalam kapasitasnya sebagai pusat rujukan nasional, pihaknya tidak sebatas menangani pasien dari wilayah Surabaya saja tetapi juga menerima dari wilayah lain.
Terkait dengan ketersediaan obat ARV, dr Nalendra mengaku masih dapat memenuhi permintaan pasien. Ia juga menjamin seluruh obat diberikan secara cuma-cuma karena menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Kami juga baru saja mendapat Platinum Award dari Kementerian Ketenagakerjaan karena kinerja tersebut," imbuh dr Herjun.
Baca juga: Tentara pun Dikerahkan untuk Bantu Tekan Kasus HIV-AIDS di Jatim
(lll/vit)












































dr Nalendra (Foto: Rahma Lillahi S/detikHealth)
Menkes tinjau RSAL Dr Ramelan (Foto: Rahma Lillahi S/detikHealth)