Awal diagnosis didapat Don ketika ia baru saja menyelesaikan maratonnya yang pertama di tahun 2003. Saat itu, ia berpikir tidak akan ikut lari maraton lagi. Nah, beberapa minggu setelah maraton Don mengeluh nyeri di punggungnya.
Siapa sangka, nyeri punggung itu merupakan salah satu gejala multiple myeloma yang ia idap. Menurut American Cancer Society, multiple myeloma terbentuk dari sel plasma ganas. Kemungkinan hidup pasiennya pun diperkirakan hanya 0,7 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk meningkatkan kepedulian terhadap multiple myeloma, Don memilih cara tersendiri yakni mengikuti lari maraton. Bahkan, 50 sesi maraton Don dilakukan di 50 negara. Pekan lalu, akhirnya Don berhasil menyelesaikan maratonnya yang ke-100 di Philadelphia dengan didampingi istri dan putrinya.
Baca juga: 'Lari' dari Pengobatan Medis, Kanker Justru Bisa Menyebar dan Makin Parah
Dilansir Philly, Don mengaku senang mengikuti sesi maratonnya ke-100, apalagi istri dan putrinya turut serta dalam pertandingan itu. Don berharap, apa yang dia lakukan bisa jadi inspirasi bagi pasien kanker lainnya.
"Setidaknya apa yang saya lakukan bisa jadi inspirasi, jadi 'cahaya' di tengah-tengah kegelapan yang dirasakan pasien kanker ketika mereka mendapatkan diagnosisnya. Saya sudah membuktikan bisa berjuang melawan kanker, tetap semangat, dan berhasil menyelesaikan sesi maraton ini," tambah Don.
Rencananya, Don tak akan berhenti melanjutkan maratonnya. Sebab, ia kini sedang berlatih untuk bersiap-siap mengikuti lari maraton 5-10 km.
Baca juga: Wow! Ibu Ini Lari Maraton Sambil Dorong 3 Anak Kembarnya di Stroller
(rdn/vit)











































