Brandy Vela merupakan sosok siswi Texas Cuty High School yang ramah dan disenangi banyak orang. Meski begitu, ia tak lepas dari cyberbullying di internet karena tubuhnya yang lebih besar daripada remaja perempuan lain pada umumnya.
"Orang-orang yang membully Brandy rata-rata menggunakan akun Facebook palsu. Mereka mengirimkan pesan bahwa Brandy terlalu gemuk, buruk rupa dan mengapa ia terlahir di dunia ini. Brandy tidak pernah merespons mereka namun pesan-pesan itu tetap saja datang," tutur Jackie, saudari Brandy, dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jackie menyebut Brandy beberapa kali mengganti nomor telepon genggamnya. Ia juga pernah melaporkan kasus cyberbullying ini ke kepolisian setempat namun tanpa hasil. Polisi mengatakan mereka tidak bisa melakukan apa-apa kecuali jika ada para pembully mencederai Brandy secara fisik.
Cyberbullying kepada Brandy terus berlanjut sampai pada akhirnya ia bunuh diri. Jackie merasa ada hal yang aneh ketika ia menerima pesan singkat dari Brandy yang mengatakan Brandy menyayanginya dan meminta maaf atas perbuatan yang ia lakukan.
Merasa khawatir, Jackie lalu menelepon orang tuanya. Mereka pulang dan menemukan Brandy berada di ruangannya dengan senjata di tangan. Upaya persuasi Jackie dan orang tuanya agar Brandy urung bunuh diri gagal, dan Brandy menembak dadanya sendiri di depan keluarganya.
"Ia anak yang ramah dan manis. Aku sangat heran ada orang yang begitu membencinya hanya karena berat badan," ungkap Jackie lagi.
Melissa Tortorici dari Texas City Independent School District mengatakan cyberbullying rentan dialami remaja karena lengketnya mereka dengan smartphone. Apalagi saat ini banyak beredar aplikasi yang bisa membuat seseorang menyembunyikan identitasnya di internet.
"Remaja saat ini hidup 24 jam dan 7 hari seminggu dengan teknologi dan internet. Hal-hal yang tidak bisa mereka ucapkan langsung mereka sampaikan di sini, dan tidak semua hal itu bagus dan baik untuk diungkapkan," tandasnya.
Elizabet Santosa, psikolog pengjar dari Swiss German University mengatakan cyberbullying lebih kejam daripada bullying secara langsung. Hal ini karena korban diserang emosinya, yang bisa menyebabkan rasa percaya diri seseorang runtuh seketika.
Menurut wanita yang akrab dipanggil Lizzie ini, tekanan dan rasa malu juga lebih besar daripada bullying tanpa media cyber. Hal ini dikarenakan luasnya jangkauan dan cepatnya informasi yang menyebar membuat korban menjadi lebih tertekan.
"Kalau dulu bullying cuma berdampak di sekolah atau lingkungan saja, cyber bullying bisa dirasakan lebih besar bahkan satu negara atau dunia bisa tahu hanya dalam satu waktu. Ini yang menyebabkan cyber bullying sangat fatal," lanjut Lizzie.
Baca juga: Bisa Meruntuhkan Reputasi dalam Sekejap, Ini Kejamnya Cyber Bullying (mrs/vit)











































