Ini Risiko Cuma Makan Sekali Sehari Demi Turunkan Berat Badan

Ini Risiko Cuma Makan Sekali Sehari Demi Turunkan Berat Badan

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Selasa, 13 Des 2016 07:30 WIB
Ini Risiko Cuma Makan Sekali Sehari Demi Turunkan Berat Badan
Foto: thinkstock
Jakarta - Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk mengurangi berat badan. Nah, salah satu cara yang kerap dilakukan adalah hanya makan satu kali dalam sehari. Lalu, bagaimana tanggapan dokter terkait hal ini?

Menurut dr Andi Kurniawan SpKO dari Indonesia Sport Medicine Center, kebutuhan energi seseorang untuk melakukan aktivitas diperoleh dari makanan sehari-hari. Sehingga, ketika seseorang melewatkan salah satu waktu makan, akibatnya orang yang bersangkutan bisa kehilangan sumber energinya.

Baca juga: 5 Kebiasaan Saat Makan Malam yang Justru Bikin Tubuh Tambah Melar

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dr Andi menjelaskan melewatkan salah satu waktu makan juga dapat menyebabkan seseorang merasa lapar di waktu makan yang lain. Sehingga, ketika tiba waktu makan selanjutnya, porsi makanan yang dikonsumsi jadi berlebihan.

"Kalau skip makan pagi justru bisa membuat orang over eating di makan siang atau malamnya," tutur dr Andi di sela-sela acara 'Brand Activation Prodia 'Yakin Sudah Merasa Sehat?' di FX Lifestyle Center, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

"Sebenarnya orang harus makan teratur yaitu 3 kali sehari dan di sela-sela waktu harus ada kudapan atau snack. Tapi ingat snack-nya harus yang sehat ya seperti sayur dan buah," sambung dr Andi.

Sementara itu dikutip dari Women's Health, Chalene Johnson, pakar diet dan fitnes dari Amerika Serikat mengatakan tubuh akan menghasilkan hormon kortisol pada setiap tiga jam jika tubuh tidak mengonsumsi makanan. Disebutkan hormon kortisol dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.

"Makan dalam jumlah sedikit (snack) setiap 3 jam membuat jumlah hormon kortisol pada tubuh berkurang," kata Johnson.

Baca juga: Ganti Sarapan dan Makan Malam dengan Susu, Bobot Veronica Turun 15 Kg

(rdn/vit)

Berita Terkait