Pasutri dikatakan memiliki masalah infertilitas adalah bila sudah menikah selama 12 bulan berturut-turut, melakukan hubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi, akan tetapi tak kunjung hamil. Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) dari Klinik SMART IVF mengatakan kejadian infertilitas di tengah masyarakat diperkirakan kurang lebih 15 persen dialami pasangan-pasangan usia subur.
"Jadi kalau dari 100 pasangan, 15 orang itu memiliki risiko untuk sulit mendapatkan keturunan atau gangguan kesuburan," terang dr Iko, sapaan akrab dr Budi Wiweko dalam acara 'Smart Course on IVF' sekaligus peresmian klinik bayi tabung Smart IVF Depok di Rumah Sakit Permata Depok, Jl Raya Muchtar No 22 Sawangan, Depok, Jumat (16/12/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Memang Tak Spontan, Tapi Paparan Panas Berefek Buruk pada Sperma
"Saat ini paradigmanya berubah, nomor satu yang diperiksa harus laki-lakinya, sperma harus diperiksa, karena memiliki kontribusi 35 persen terhadap setiap gangguan kesuburan. Yang kedua baru perempuan," tambah dr Iko
Sedangkan faktor penyebab masalah infertilitas pada wanita yang sering terjadi ialah gangguan ovulasi atau gangguan kematangan sel telur yang mencapai sekitar 30-40 persen.
"Bisa karena faktor sumbatan saluran telur, yakni 30 persen, atau kista cokelat (endrometriosis). Sisanya ada 5-10 persen unexplained. Tidak jelas penyebabnya, meski perempuan normal, laki-laki normal, tapi tetap tidak punya anak," ujar dr Iko
Baca juga: Hai Pria, Ini 4 Tips Hasilkan Sperma Sehat dan Lincah
Terkait infertilitas, namun jika dialami perempuan, bisa menyimak penjelasan dokter dalam Bincang Sehat berikut ini:
(hrn/vit)











































