Jakarta -
Olahraga saat sedang menstruasi atau datang bulan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Bahkan, perubahan hormonal yang terjadi bisa memberikan keuntungan tersendiri.
Dikutip dari Health.com, pembakaran lemak maupun sumber energi lainnya berlangsung lebih cepat pada saat kadar estrogen minimal. Ini terjadi pada saat mulai menstruasi. Pada saat ini, tubuh akan terasa lebih berenergi.
Selain itu, temperatur basal yang lebih rendah juga memberikan keuntungan untuk melakukan olahraga dengan intensitas lebih berat. Pada kondisi ini, otot bisa bertahan lebih lama sebelum mencapai titik fatigue atau kelelahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tidak bisa dipungkiri, perubahan hormonal juga berpengaruh pada mood atau suasana hati. Kenyamanan juga bisa terganggu akibat risiko 'tembus' dan rasa nyeri yang bisa sewaktu-waktu muncul.
Agar olahraga saat menstruasi tidak terganggu oleh ketidaknyamanan tersebut, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Berikut ini rangkumannya, disarikan dari berbagai sumber.
1. Pengaman
Foto: Thinkstock
|
Beberapa produk pembalut secara khusus didesain untuk mengantisipasi kebocoran saat sedang aktif bergerak. Jika pembalut semacam itu dirasa masih belum cukup aman, penggunaan menstrual cup dan tampon juga bisa dipertimbangkan walaupun memang kurang nyaman bagi sebagian orang.
2. Pakaian
Foto: thinkstock
|
Meski sudah menggunakan pembalut atau pengaman lainnya, risiko 'tembus' tetap harus diantisipasi. Salah satunya dengan memilih pakaian dengan warna yang gelap supaya tidak kontras jika muncul bercak kemerahan. Tidak kalah pentingnya, pilih bahan dengan sirkulasi yang cukup dan menyerap keringat.
3. Jenis olahraga
Foto: Thinkstock
|
Walau memungkinkan untuk melakukan olahraga dengan intensitas lebih tinggi, pertimbangkan juga risiko kram perut yang sering muncul saat menstruasi. Hindari jenis olahraga yang memberikan tekanan tinggi di area tersebut. Jenis olahraga yang disarankan telah dibahas di artikel sebelumnya.
Baca juga: Mau Tetap Olahraga Saat Menstruasi? Bisa, Ini 5 Latihan yang Dianjurkan
4. Jaga hidrasi
Foto: Thinkstock
|
Seperti halnya olahraga pada umumnya, hidrasi atau kecukupan cairan tubuh penting untuk diperhatikan. Khusus pada saat menstruasi, hidrasi yang baik dibutuhkan untuk mencegah rasa tidak nyaman di sekitar perut.
5. Pereda nyeri
Foto: Thinkstock
|
Untuk mengantisipasi nyeri menstruasi yang muncul tidak terduga, siapkan juga obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen. Tapi jangan lupa, jika nyeri yang dirasakan tidak wajar dan berlebihan maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Beberapa masalah reproduksi perempuan seperti endometriosis bisa ditandai dengan nyeri seperti itu.
Beberapa produk pembalut secara khusus didesain untuk mengantisipasi kebocoran saat sedang aktif bergerak. Jika pembalut semacam itu dirasa masih belum cukup aman, penggunaan menstrual cup dan tampon juga bisa dipertimbangkan walaupun memang kurang nyaman bagi sebagian orang.
Meski sudah menggunakan pembalut atau pengaman lainnya, risiko 'tembus' tetap harus diantisipasi. Salah satunya dengan memilih pakaian dengan warna yang gelap supaya tidak kontras jika muncul bercak kemerahan. Tidak kalah pentingnya, pilih bahan dengan sirkulasi yang cukup dan menyerap keringat.
Walau memungkinkan untuk melakukan olahraga dengan intensitas lebih tinggi, pertimbangkan juga risiko kram perut yang sering muncul saat menstruasi. Hindari jenis olahraga yang memberikan tekanan tinggi di area tersebut. Jenis olahraga yang disarankan telah dibahas di artikel sebelumnya.
Baca juga: Mau Tetap Olahraga Saat Menstruasi? Bisa, Ini 5 Latihan yang Dianjurkan
Seperti halnya olahraga pada umumnya, hidrasi atau kecukupan cairan tubuh penting untuk diperhatikan. Khusus pada saat menstruasi, hidrasi yang baik dibutuhkan untuk mencegah rasa tidak nyaman di sekitar perut.
Untuk mengantisipasi nyeri menstruasi yang muncul tidak terduga, siapkan juga obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen. Tapi jangan lupa, jika nyeri yang dirasakan tidak wajar dan berlebihan maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Beberapa masalah reproduksi perempuan seperti endometriosis bisa ditandai dengan nyeri seperti itu.
(up/ajg)