Konsumsi Minyak Ikan Saat Hamil Turunkan Risiko Lahirkan Bayi dengan Asma

Konsumsi Minyak Ikan Saat Hamil Turunkan Risiko Lahirkan Bayi dengan Asma

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 29 Des 2016 10:39 WIB
Konsumsi Minyak Ikan Saat Hamil Turunkan Risiko Lahirkan Bayi dengan Asma
Foto: thinkstock
Jakarta - Eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) adalah dua kandungan dalam minyak ikan yang dilihat oleh peneliti tampaknya bermanfaat mengurangi risiko sakit asma pada bayi. Bila ibu hamil mengonsumsi minyak ikan tersebut secara rutin maka risiko bisa berkurang sampai 30,7 persen.

Dipublikasi dalam The New England Journal of Medicine, pemimpin studi Dr Hans Bisgaard dan tim dari University of Copenhagen mengetahui hal tersebut setelah melakukan eksperimen pada 695 wanita hamil. Sebagian diberi 2,4 gram suplemen minyak zaitun setiap hari sementara sebagian lainnya diberi 2,4 gram suplemen minyak ikan setiap hari.

Baca juga: DHA Bisa Cegah Serangan Asma Anak

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kelompok yang mendapat suplemen minyak zaitun diketahui risiko anaknya dalam tiga tahun pertama kehidupan mengembangkan asma berada di angka sekitar 23,7 persen. Untuk kelompok ibu yang mendapat minyak ikan risiko tersebut berkurang menjadi hanya 16,9 persen.

Menurut Dr Hans seorang ibu hamil bisa saja mendapatkan manfaat yang sama hanya dengan mengonsumsi ikan tanpa perlu suplemen. "Tapi dengan catatan Anda harus sangat-sangat menyukai ikan agar bisa mendapatkan jumlah nutrisi yang cukup lewat makanan," ujarnya seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (29/12/2016).

Dalam laporan di jurnal yang sama Dr Christopher Ramsden dari National Institute on Aging berkomentar bahwa studi perlu di tes lebih jauh sebelum bisa diterapkan secara klinis. Alasannya karena 2,4 gram adalah dosis yang sangat tinggi, sekitar 15 sampai 20 kali lebih tinggi dari yang dikonsumsi rata-rata warga Amerika Serikat.

World Health Organization (WHO) juga hanya merekomendasikan tidak lebih dari 3 gram minyak ikan dalam sehari. Diketahui bila terlalu berlebih minyak ikan dapat meningkatkan risiko untuk pendarahan, tekanan darah rendah, serta berinteraksi dengan vitamin A, D, dan E.

"Sebelum temuan diaplikasikan secara klinis, perlu ada studi untuk memastikan bahwa dosis ini tidak berbahaya pada perilaku, kognitif, dan dampak jangka panjang lainnya... Studi lebih lanjut juga diperlukan untuk melihat apakah dosis yang lebih rendah bisa sama efektif dan apakah manfaat bisa direplikasi pada populasi lainnya," tutup Dr Christopher.

Baca juga: Studi: Kandungan Omega-3 pada Ikan Salmon Mulai Berkurang Drastis (fds/vit)

Berita Terkait