Jakarta -
Selama ini bagaimana Anda merawat kesehatan si Miss V? Ya, kesehatan vagina memang penting diperhatikan pemiliknya. Jika tahun lalu masih cuek, pada 2017 sepertinya menjaga kesehatan vagina bisa menjadi salah satu resolusi sehat.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina? Dirangkum detikHealth, berikut ini berbagai upaya untuk menyayangi dan menjaga kesehatan Miss V:
1. Olahraga Vagina
Foto: thinkstock
|
Bukan cuma kaki dan tangan saja yang bisa berolahraga, vagina juga harus berolahraga. Lalu bagaimana caranya? Mengolahragakan vagina bisa dilakukan dengan memperkuat otot dasar panggul melalui senam kegel.Senam kegel bisa membantu menunda atau bahkan mencegah pelvic organ prolapse dan gejala yang terkait. Senam Kegel dapat memperkuat otot dasar panggul yang mendukung rahim, kandung kemih, dan usus. Selain itu, senam kegel juga bisa membantu wanita yang memiliki masalah dalam mencapai orgasme.
Cara melakukannya adalah dengan mengontraksikan (tahan lalu lepas) otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.
Latihan bisa dilakukan di kursi kerja, sambil duduk, sambil berjalan, sambil berdiri, atau berbaring.
2. Jangan Salahkan Vagina Jika Kentut
Foto: Thinkstock
|
Dut! Suara mirip kentut yang keluar dari lubang vagina mungkin pernah kaum istri rasakan setelah setelah atau saat bercinta. Malu di hadapan suami lalu sibuk menyalahkan vagina? Jangan dong.Vagina yang kentut usai bercinta ada penjelasannya. Dan penjelasan ini tidak seharusnya bikin para istri malu. Saat berhubungan seks, seringkali ada udara yang terdesak serta bersenyawa dengan cairan lubrikasi vagina. Akibatnya bisa membentuk gelembung-gelembung gas yang keluar dari rongga vagina sehingga terdengar seperti kentut.
Nah, yang patut diwaspadai adalah jika kentut dari vagina disertai bau tidak enak, bisa jadi itu adalah pertanda terjadi robekan antara vagina dan kolon. Robekan ini bisa terjadi saat melahirkan atau akibat penyakit lain yang bisa menimbulkan infeksi.
3. Pakai Celana Dalam yang Nyaman
Foto: thinkstock
|
Sayang pada vagina bisa diungkapkan melalui memberinya celana dalam yang tepat. Seperti apa sih?Alexander Chiang, MD dari departemen obstetri dan ginekologi David Goffen School of Medicine, UCLA menyarankan memilih celana dalam berbahan katun. Alasannya bahan ini tidak memicu lembap saat digunakan.
Perlu diketahui, jika area Miss V selalu lembap maka bisa memicu infeksi dari bakteri maupun jamur, juga mengakibatkan iritasi, bahkan memperburuk masalah yang sudah ada.
Celana dalam dari lateks yang banyak dikenakan orang saat ini boleh saja dipakai, tetapi tidak untuk waktu yang lama. Jika Anda banyak berkeringat, disarankan untuk memakai celana dalam berbahan sintetis. Apapun bahannya, pastikan untuk mengganti celana dalam secara berkala, apalagi jika celana dalam sudah terasa basah.
Selain itu sebaiknya Anda memilih celana dalam yang dapat menutupi area kewanitaan dengan baik dan tidak terlalu ketat.
4. Ganti Pembalut Secara Rutin
Foto: ts
|
Cara lain untuk menyayangi Miss V adalah dengan rutin mengganti pembalut saat Anda sedang menstruasi, yakni tiap tiga sampai empat jam sekali. Walaupun darah haid tak terlalu banyak, tapi jangan sampai Anda tidak mengganti-ganti pembalut ya.dr Liva Wijaya SpOG dari RS Mitra Keluarga Kemayoran mengatakan rutin mengganti pembalut meski darah haid tidak banyak penting lantaran ada cairan vagina yang mengandung banyak mikroorganisme. Nah, jika di pembalut ada darah haid juga, maka bisa menjadi tempat bagi bakteri tumbuh subur sehingga memperbesar risiko infeksi bakteri.
"Infeksi kalau nggak bisa diatasi oleh pertahanan vagina kita, bisa naik ke arah leher rahim. Lalu tidak diobati dengan baik, bisa masuk ke rahim, lalu ke saluran telur. Saluran telur kan nyambung ke panggul dan bakterinya pun bisa ke sana," kata dr Liva.
Baca juga: Cairan Miss V Berbau Amis dan Berwarna Putih, Waspadai Bakteri dan Jamur
5. Usahakan Vagina Tetap Kering
Foto: thinkstock
|
Area vagina jangan sampai terlalu lembap atau terlalu basah karena bisa jadi sarang berkembangnya jamur dan bakteri jahat, sehingga memicu infeksi. Infeksi yang paling sering terjadi disebabkan oleh jamur Candida albicans yang biasanya ditandai dengan keluhan keputihan, rasa gatal di daerah bibir vagina, rasa sakit serta seperti terbakar ketika buang air kecil.Selain itu dengan menjaga vagina tetap kering dan bersih akan membuat ekosistem alami yang ada di vagina tetap terjaga, sehingga bakteri baik lactobacillus akan tumbuh subur yang membuat infeksi bisa dicegah.
Untuk menjaga kebersihan vagina sendiri sebenarnya simpel. Anda cukup menggunakan air bersih saat membasuhnya, dari arah depan ke belakang. Ingat jangan dari arah belakang ke depan ya karena bisa membuat bakteri dari anus masuk ke vagina.
Setelah itu, keringkan daerah vagina dan sekitarnya dengan menggunakan tisu atau handuk kecil, dan mengganti celana dalam jika terasa lembap atau basah. Pastikan juga Anda menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat, terutama di bagian daerah selangkangan karena bisa memicu keringat berlebih.
Baca juga: Keputihan Normal dan Tanda Kelainan, Apa Bedanya?
Bukan cuma kaki dan tangan saja yang bisa berolahraga, vagina juga harus berolahraga. Lalu bagaimana caranya? Mengolahragakan vagina bisa dilakukan dengan memperkuat otot dasar panggul melalui senam kegel.
Senam kegel bisa membantu menunda atau bahkan mencegah pelvic organ prolapse dan gejala yang terkait. Senam Kegel dapat memperkuat otot dasar panggul yang mendukung rahim, kandung kemih, dan usus. Selain itu, senam kegel juga bisa membantu wanita yang memiliki masalah dalam mencapai orgasme.
Cara melakukannya adalah dengan mengontraksikan (tahan lalu lepas) otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.
Latihan bisa dilakukan di kursi kerja, sambil duduk, sambil berjalan, sambil berdiri, atau berbaring.
Dut! Suara mirip kentut yang keluar dari lubang vagina mungkin pernah kaum istri rasakan setelah setelah atau saat bercinta. Malu di hadapan suami lalu sibuk menyalahkan vagina? Jangan dong.
Vagina yang kentut usai bercinta ada penjelasannya. Dan penjelasan ini tidak seharusnya bikin para istri malu. Saat berhubungan seks, seringkali ada udara yang terdesak serta bersenyawa dengan cairan lubrikasi vagina. Akibatnya bisa membentuk gelembung-gelembung gas yang keluar dari rongga vagina sehingga terdengar seperti kentut.
Nah, yang patut diwaspadai adalah jika kentut dari vagina disertai bau tidak enak, bisa jadi itu adalah pertanda terjadi robekan antara vagina dan kolon. Robekan ini bisa terjadi saat melahirkan atau akibat penyakit lain yang bisa menimbulkan infeksi.
Sayang pada vagina bisa diungkapkan melalui memberinya celana dalam yang tepat. Seperti apa sih?
Alexander Chiang, MD dari departemen obstetri dan ginekologi David Goffen School of Medicine, UCLA menyarankan memilih celana dalam berbahan katun. Alasannya bahan ini tidak memicu lembap saat digunakan.
Perlu diketahui, jika area Miss V selalu lembap maka bisa memicu infeksi dari bakteri maupun jamur, juga mengakibatkan iritasi, bahkan memperburuk masalah yang sudah ada.
Celana dalam dari lateks yang banyak dikenakan orang saat ini boleh saja dipakai, tetapi tidak untuk waktu yang lama. Jika Anda banyak berkeringat, disarankan untuk memakai celana dalam berbahan sintetis. Apapun bahannya, pastikan untuk mengganti celana dalam secara berkala, apalagi jika celana dalam sudah terasa basah.
Selain itu sebaiknya Anda memilih celana dalam yang dapat menutupi area kewanitaan dengan baik dan tidak terlalu ketat.
Cara lain untuk menyayangi Miss V adalah dengan rutin mengganti pembalut saat Anda sedang menstruasi, yakni tiap tiga sampai empat jam sekali. Walaupun darah haid tak terlalu banyak, tapi jangan sampai Anda tidak mengganti-ganti pembalut ya.
dr Liva Wijaya SpOG dari RS Mitra Keluarga Kemayoran mengatakan rutin mengganti pembalut meski darah haid tidak banyak penting lantaran ada cairan vagina yang mengandung banyak mikroorganisme. Nah, jika di pembalut ada darah haid juga, maka bisa menjadi tempat bagi bakteri tumbuh subur sehingga memperbesar risiko infeksi bakteri.
"Infeksi kalau nggak bisa diatasi oleh pertahanan vagina kita, bisa naik ke arah leher rahim. Lalu tidak diobati dengan baik, bisa masuk ke rahim, lalu ke saluran telur. Saluran telur kan nyambung ke panggul dan bakterinya pun bisa ke sana," kata dr Liva.
Baca juga: Cairan Miss V Berbau Amis dan Berwarna Putih, Waspadai Bakteri dan Jamur
Area vagina jangan sampai terlalu lembap atau terlalu basah karena bisa jadi sarang berkembangnya jamur dan bakteri jahat, sehingga memicu infeksi. Infeksi yang paling sering terjadi disebabkan oleh jamur Candida albicans yang biasanya ditandai dengan keluhan keputihan, rasa gatal di daerah bibir vagina, rasa sakit serta seperti terbakar ketika buang air kecil.
Selain itu dengan menjaga vagina tetap kering dan bersih akan membuat ekosistem alami yang ada di vagina tetap terjaga, sehingga bakteri baik lactobacillus akan tumbuh subur yang membuat infeksi bisa dicegah.
Untuk menjaga kebersihan vagina sendiri sebenarnya simpel. Anda cukup menggunakan air bersih saat membasuhnya, dari arah depan ke belakang. Ingat jangan dari arah belakang ke depan ya karena bisa membuat bakteri dari anus masuk ke vagina.
Setelah itu, keringkan daerah vagina dan sekitarnya dengan menggunakan tisu atau handuk kecil, dan mengganti celana dalam jika terasa lembap atau basah. Pastikan juga Anda menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat, terutama di bagian daerah selangkangan karena bisa memicu keringat berlebih.
Baca juga: Keputihan Normal dan Tanda Kelainan, Apa Bedanya?
(vit/vit)