Dalam laporan terbaru di jurnal JAMA Otolaryngology Head & Neck Surgery peneliti dari Pennsylvania State University mengatakan gangguan pendengaran bisa menjadi salah satu dari beragam gejala yang ditimbulkan oleh anemia. Hal tersebut diketahui setelah peneliti memeriksa data dari 300 ribu orang dewasa berusia 21 hingga 90 tahun.
Pemimpin studi Kathleen Schieffer menjalankan studi dengan melihat rekam medis para responden dan mengidentifikasi siapa yang anemia dan siapa yang alami gangguan pendengaran. Mereka yang alami gangguan pendengaran llau dibagi lagi menjadi tiga kategori yaitu gangguan sensorineural (karena kerusakan saraf), gangguan konduktif (karena perjalanan suara terhambat), serta terakhir gangguan kombinasi keduanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya diketahui responden yang anemia memiliki kemungkinan sekitar 2,4 kali alami gangguan pendengaran kombinasi. Sementara itu untuk gangguan sensorineural pada kelompok yang sama ada peningkatan risiko mencapai 1,8 kali.
Untuk gangguan konduktif peneliti mengaku tidak menemukan ada kaitan berarti dengan anemia.
"Sebuah asosiasi nyata ada pada IDA (Iron Deficiency Anemia) orang dewasa dan gangguan pendengaran. Langkah selanjutnya adalah memahami lebih dalam lagi korelasi ini dan menentukan apakah dengan diagnosa serta penanganan awal bisa berdampak positif pada orang dengan gangguan pendengaran," tulis Kathleen seperti dikutip dari JAMA Otolaryngology Head & Neck Surgery, Selasa (3/1/2017).
Mengapa anemia sampai bisa menyebabkan gangguan pendengaran menurut Kathleen sudah pernah dibahas dalam studi sebelumnya. Satu teori menyebut bahwa ketika kandungan zat besi dalam darah kurang maka darah yang mengalir bisa merusak pembuluh darah halus. Bagian dalam telinga seperti kita ketahui memiliki banyak pembuluh darah halus yang berkaitan erat dengan sistem saraf.
Baca juga: 'Bersyukurlah Jika Bisa Mendengar Tanpa Keluar Uang Ratusan Juta' (fds/vit)











































