Misalnya, pertama si anak disuruh bermain. Ketika ia sudah asyik bermain, dengan sembunyi-sembunyi ayah dan ibu pergi. Saat selesai bermain, barulah si kecil sadar bahwa ayah atau ibunya sudah tak ada di rumah.
Terkait hal ini, psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani MPsi., Psikolog mengatakan ketika orang tua meninggalkan anak diam-diam, secara tidak langsung anak pun sudah dibohongi. Nah, saat itu, anak yang sebetulnya sudah mulai percaya dengan orang tuanya (jika orang tuanya pergi pasti akan kembali lagi), akan merasa dibohonigi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perbincangan dengan detikHealth, Nina mengungkapkan akhirnya ketika orang tuanya kembali, anak akan 'menempel' terus dengan ayah atau ibunya dan sulit terpisah. Sebab, dia sudah tak terlalu percaya lagi dan berpikir jika dia pergi sejenak, bisa saja ayah atau ibunya menghilang lagi.
Baca juga: Kerja Bukan Alasan, Ini Cara Orang Tua Penuhi Waktu Bermain dengan Anak
Karena masih kesal ditinggal diam-diam, bukan tak mungkin anak juga akan ngambek. Pasalnya, anak masih kesal dan ia pun melampiaskan kekesalannya itu bisa dengan memukul, berteriak, jengkel, atau menendang-nendang misalnya.
Lantas, ketika akan meninggalkan anak, apa cara yang paling dianjurkan untuk orang tua? "Berpisahnya itu jelas. Artinya, ketika kita mau berangkat kantor misalnya, kita memang dadah-dadah dan bilang 'mama pergi dulu ke kantor'. Ya walaupun anaknya menangis," kata Nina.
Dalam situasi anak menangis tetapi ayah dan ibu tetap pergi dan berpamitan, dikatakan Nina itu membuat anak paham bahwa menangis tidak akan membuat sang ayah atau ibu tidak pergi kerja. Lagipula, toh nanti sore ayah ibunya juga akan kembali.
"Nah, karena nanti sore kembali lagi, anak dapat rasa percaya sama orang tuanya. Saat muncul rasa percaya karena orang tuanya perginya jelas, baliknya juga jelas, maka esok harinya ketika dia ditinggal nggak sampai rewel-rewel banget," tutur wanita yang juga praktik di Klinik Psikologi Terapan UI ini.
Nina menambahkan, terutama pada batita, dia memang senang dekat dengan ayah ibunya. Terlebih jika hubungan mereka baik dan dekat, memang bukan hal yang mudah bagi anak untuk bisa berpisah dengan ayah ibunya. Nah, ketika anak sudah bertemu kembali dengan ayah ibunya, dia bisa merasa senang sekali.
Baca juga: Memahami Alasan Mirip Tidaknya Anak dengan Orang Tua
(rdn/vit)











































