5 Manfaat Diet Vegan: Bikin Langsing dan Pangkas Risiko Kanker

5 Manfaat Diet Vegan: Bikin Langsing dan Pangkas Risiko Kanker

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Selasa, 10 Jan 2017 14:34 WIB
5 Manfaat Diet Vegan: Bikin Langsing dan Pangkas Risiko Kanker
Foto: Getty Images
Jakarta - Dari berbagai macam jenis diet yang kini tengah populer, diet vegan menjadi salah satu jenis diet yang juga banyak diterapkan. Diet ini diyakini dapat membantu proses detoksifikasi.

Dikutip dari buku 'Diet Enak ala Vegetarian' yang ditulis oleh Drs Susianto, dr Hendry Widjaja, MARS dan Helda Mailoa, SST Gizi, diet vegan adalah vegetarian murni yang hanya mengonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur dan buah.

Kelompok ini sama sekali tidak mengonsumsi makanan hewani seperti daging ternak, daging unggas, ikan, susu, telur dan produk olahannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma berupa produk pangan, mereka yang vegan juga umumnya tidak menggunakan semua produk yang dihasilkan oleh binatang, termasuk madu, bahan kulit, sutera, wool, dan gelatin.

Selain membantu proses detoksifikasi, nutrisionis Lily Soutter menyebutkan ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan melalui diet vegan yang tepat seimbang. Beberapa di antara manfaat tersebut yakni:

Baca juga: Mau Coba Hidup Sehat Ala Diet Vegetarian? Kenali Dulu Jenis-jenisnya


1. Menurunkan berat badan

Foto: Getty Images
Menurut Lily, ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa diet vegan jika dilakukan dengan tepat dapat membantu menurunkan berat badan.

Dikutip dari Daily Mail, salah satu penelitian menyebutkan bahwa peserta yang menerapkan diet vegan memiliki penurunan berat badan 2,5 kg lebih banyak dibandingkan peserta yang tidak menerapkannya.

"Aspek yang paling menarik dari studi ini adalah bahwa diet vegan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih efektif daripada diet kontrol kalori. Mungkin ini adalah karena efek konsumsi serat," tutur Lily.

Diet vegan yang kaya akan konsumsi serat disebutkan oleh Lily dapat menunda pengosongan lambung dan menyeimbangkan gula darah. Kondisi ini pun membantu membuat tubuh kenyang lebih lama dan mencegah lapar berlebih.

2. Penurunan risiko kanker

Foto: gettyimage
Konsumsi cukup serat pada diet vegan selain membantu proses penurunan berat badan juga membantu menurunkan risiko kanker kolorektal. Sebelumnya World Health Organisation (WHO) pernah menyebutkan konsumsi daging merah terlalu banyak dapat memicu kanker. Risiko ini pun diyakini bisa diturunkan dengan mengonsumsi cukup sayur-sayuran dan buah.

3. Penurunan risiko penyakit jantung

Foto: iStock
Studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Public Health Nutrition menemukan bahwa mereka yang menerapkan diet vegan memiliki risiko terendah untuk mengalami tekanan darah tinggi. Seperti diketahui, tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan dari penyakit jantung.

4. Penurunan risiko arthritis

Foto: iStock
Selain menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, diet vegan juga membantu menurunkan risiko penyakit arthritis. Disampaikan oleh Lily, studi telah menunjukkan mereka yang mengidap arthritis mengalami penurunan rasa sakit dan bengkak di sendi setelah menerapkan diet vegan.

Bagi mereka yang masih sehat, penerapan diet vegan pun diyakini dapat membantu menurunkan risiko terserang arthritis.

5. Pangkas risiko diabetes

Foto: istock
Staf ahli Indonesian Vegetarian Society, dr Henry Widjaja, MARS, menyebut diet vegan terbukti bisa mengontrol HbA1c, yakni komponen sel darah merah yang mengandung gula. HbA1c umum digunakan untuk menggambarkan kondisi diabetes.

Mengutip sebuah penelitian, dr Hendry menyebut diet vegan, low fat, dab low glicemic index lebih efektif menurunkan HbA1c dibandingkan diet yang dianjurkan dalam guideline American Diabetic Association (ADA). Diet ADA masih memperbolehkan asupan daging, dengan batasan kolesterol maksimal 300 mg.

"Kuncinya pada lemak dan serat. Serat pada pangan nabati menahan penyerapan gula. Sedangkan lemak hewani pada daging merangsang inflamasi atau radang yang merusak jaringan di dalam tubuh," lanjutnya.

Halaman 2 dari 6
Menurut Lily, ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa diet vegan jika dilakukan dengan tepat dapat membantu menurunkan berat badan.

Dikutip dari Daily Mail, salah satu penelitian menyebutkan bahwa peserta yang menerapkan diet vegan memiliki penurunan berat badan 2,5 kg lebih banyak dibandingkan peserta yang tidak menerapkannya.

"Aspek yang paling menarik dari studi ini adalah bahwa diet vegan menghasilkan penurunan berat badan yang lebih efektif daripada diet kontrol kalori. Mungkin ini adalah karena efek konsumsi serat," tutur Lily.

Diet vegan yang kaya akan konsumsi serat disebutkan oleh Lily dapat menunda pengosongan lambung dan menyeimbangkan gula darah. Kondisi ini pun membantu membuat tubuh kenyang lebih lama dan mencegah lapar berlebih.

Konsumsi cukup serat pada diet vegan selain membantu proses penurunan berat badan juga membantu menurunkan risiko kanker kolorektal. Sebelumnya World Health Organisation (WHO) pernah menyebutkan konsumsi daging merah terlalu banyak dapat memicu kanker. Risiko ini pun diyakini bisa diturunkan dengan mengonsumsi cukup sayur-sayuran dan buah.

Studi tahun 2012 yang dilakukan oleh Public Health Nutrition menemukan bahwa mereka yang menerapkan diet vegan memiliki risiko terendah untuk mengalami tekanan darah tinggi. Seperti diketahui, tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan dari penyakit jantung.

Selain menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, diet vegan juga membantu menurunkan risiko penyakit arthritis. Disampaikan oleh Lily, studi telah menunjukkan mereka yang mengidap arthritis mengalami penurunan rasa sakit dan bengkak di sendi setelah menerapkan diet vegan.

Bagi mereka yang masih sehat, penerapan diet vegan pun diyakini dapat membantu menurunkan risiko terserang arthritis.

Staf ahli Indonesian Vegetarian Society, dr Henry Widjaja, MARS, menyebut diet vegan terbukti bisa mengontrol HbA1c, yakni komponen sel darah merah yang mengandung gula. HbA1c umum digunakan untuk menggambarkan kondisi diabetes.

Mengutip sebuah penelitian, dr Hendry menyebut diet vegan, low fat, dab low glicemic index lebih efektif menurunkan HbA1c dibandingkan diet yang dianjurkan dalam guideline American Diabetic Association (ADA). Diet ADA masih memperbolehkan asupan daging, dengan batasan kolesterol maksimal 300 mg.

"Kuncinya pada lemak dan serat. Serat pada pangan nabati menahan penyerapan gula. Sedangkan lemak hewani pada daging merangsang inflamasi atau radang yang merusak jaringan di dalam tubuh," lanjutnya.

(ajg/vit)

Berita Terkait