Meski Populer, Metode Water Birth Belum Direkomendasikan POGI

Meski Populer, Metode Water Birth Belum Direkomendasikan POGI

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Senin, 16 Jan 2017 12:03 WIB
Meski Populer, Metode Water Birth Belum Direkomendasikan POGI
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Water birth adalah salah satu teknik persalinan yang populer. Di luar negeri, berbagai kalangan telah menjadikan waterbirth sebagai pilihan karena bisa mengurangi rasa nyeri yang biasa dialami saat melahirkan. Namun di Indonesia, metode persalinan water birth sampai saat ini masih belum direkomendasikan oleh Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).

Di tahun 2014, dr Nurdadi Saleh, SpOG yang kala itu menjabat sebagai Ketua POGI menegaskan bahwa pihaknya belum merekomendasikan metode water birth. "Hasil kajian kami menunjukkan belum ada bukti yang cukup bahwa waterbirth memberikan manfaat seperti yang banyak dibicarakan," pungkasnya saat itu.

Kini metode water birth kembali banyak dibicarakan setelah penyanyi Andien melahirkan buah hatinya melalui metode tersebut beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkenaan dengan hal itu, dr Andon Hestiantoro, SpOG (K) menegaskan bahwa sampai saat ini POGI memang masih belum juga memberikan rekomendasi untuk metode water birth. "Ini karena belum ada penelitian yang cukup tentang keamanannya," ucap dr Andon, yang merupakan Ketua Fertilitas Endokrinologi Reproduksi POGI, kepada detikHealth baru-baru ini.

Baca juga: Diklaim Nyaman untuk Melahirkan, Water Birth Masih Tetap Kontroversial

Karena tidak merekomendasikan metode ini, maka rekomendasi pendaftaran anggota (dokter kandungan) yang membantu metode tersebut. "Sudah ada surat edaran untuk seluruh anggota POGI dan surat edaran ini masih belum dicabut. Jika ada kecelakaan akibat water birth, maka menjadi tanggung jawab per orang," pungkas dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo Kencana ini.

Metode apapun yang hendak dijalani ibu melahirkan sebenarnya merupakan hak yang bersangkutan. Namun jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan pakarnya, tahu benar kondisi diri dan kandungannya, serta memahami risikonya. Nah, risiko yang sering disebut dalam water birth adalah infeksi virus dan bakteri.

dr Andon menambahkan bahwa metode water birth sampai saat ini tidak ada dalam kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia. "Tidak pernah diajarkan. Teknik ini sudah lama ditinggalkan," imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Waterbirth, Teknik Persalinan yang Dipilih Penyanyi Andien

Sebelumnya, pernah ada studi dari Oregon State University (OSU) yang mengungkapkan bahwa teknik water birth aman bagi bayi. Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Midwifery and Women's Health ini menunjukkan bahwa water birth cukup aman dan bisa jadi pilihan rendah intervensi bagi wanita dengan kehamilan berisiko rendah. Tapi, mereka yang hendak menjalani metode ini diingatkan bahwa keputusan menggunakan teknik water birth harus tetap didiskusikan dengan tenaga medis.

(ajg/vit)

Berita Terkait