Dirangkum detikHealth, berikut ini fakta-fakta menarik soal sperma. Untuk menambah pengetahuan, yuk disimak bersama-sama.
1. Jumlah Sperma dalam Sekali Ejakulasi
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Kondisi jumlah sperma sedikit saat ejakulasi disebut juga dengan oligospermia atau oligozoospermia. Ini terjadi bila jumlah sperma pria kurang dari 20 juta/ml dan kondisi ini ditengarai bisa menjadi faktor risiko utama infertilitas atau impotensi.
dr Med. Dr. Calvin Tjong, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi di RS Puri Indah dalam konsultasi kesehatan detikHealth menyebutkan jumlah sperma minimal untuk pria subur adalah 40 juta sperma, di mana 75 persennya harus hidup.
Baca juga: Studi: Kebiasaan Merokok Bisa Merusak Kualitas dan Kuantitas Sperma
2. Ukuran Sel Sperma
|
Foto: thinkstock
|
dr Andri Wanananda, MS, menuturkan ukuran sperma setiap pria bisa saja berbeda. Menurutnya faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut antara lain usia, kebugaran jasmani si pria, dan risiko penyakit kronis.
Namun umumnya dari kepala ke ekor, sel sperma manusia adalah sekitar 50 mikrometer (0,05 milimeter, atau kira-kira 0,002 inci). Saking kecilnya, diperlukan mikroskop untuk melihat sel sperma.
Sementara itu dr Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd, spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya mengatakan yang bisa membuat bentuk dan ukuran sperma berubah adalah saat proses pembuatannya. Pembentukan sperma terjadi di testis, dengan bentuk kepala bulat lalu lama-lama jadi lonjong dan berekor. Jika sudah matang, dari testis sperma akan disimpan di epiodermis.
Namun menurutnya, ukuran sperma sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. "Selama dia tidak putus ekornya dan bisa bergerak, ya enggak masalah karena pada dasarnya ekor itu seperti kipas dalam perahu yang berputar dan menggerakkan sperma. Kalau ekornya putus, dia tidak bisa bergerak sampai bertemu sel telur. Kalau kepalanya tidak punya akrosom juga berarti sperma tersebut tak bisa masuk ke sel telur," terang dr Johannes.
3. Kecepatan Sperma Berenang
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Diyakini, kandungan yang menyebabkan sperma mampu bergerak lebih cepat adalah karetenoid yang di dalam tubuh akan diubah menjadi berbagai jenis antioksidan. Di antaranya adalah beta-karoten, yang di dalam tubuh diubah lagi menjadi vitamin A.
Selama ini sperma diyakini bergerak secara 3 dimensional seperti gerakan tutup botol. Namun Prof David Sinton dari University of Toronto mengungkap ada sperma yang bisa bergerak lebih cepat, yakni jika sel sperma ini memiliki gerakan merayap di permukaan. Gerakan seperti ini disebut-sebut bisa meningkatkan kecepatan sperma hingga 50 persen saat meluncur.
"Saat sperma manusia berenang secara 2 dimensional, mereka bisa berenang sekitar 50 persen lebih cepat," kata Reza Nosrati dan Prof Christopher Yip yang juga terlibat penelitian.
Baca juga: Ingin Sperma Melaju Secepat Kelinci? Perbanyak Makan Wortel
4. Perjalanan Mencapai Pembuahan
|
Foto: thinkstock
|
Studi laboratorium menjelaskan bahwa cara berenang ini memang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.
Untuk mencapai dan menembus sel telur, sperma harus bergerak, menggeliat dan berenang melalui leher rahim perempuan, rahim dan saluran tuba. Hal inilah yang dikenal sebagai motilitas. Pria dikatakan subur jika lebih dari 40 persen dari spermanya bergerak.
Tak hanya harus menempuh jarak yang jauh dan mencari arah yang benar menuju sel telur, sel-sel sperma ini juga kerap 'berjuang' melawan berbagai bahan kimia yang berbeda dan arus di sepanjang jalan.
5. Penemu Sel Sperma
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Van Leeuwenhoek juga merupakan orang pertama yang mengamati bakteri, serat otot, dan aliran sel darah melalui kapiler. Karena itulah dia dijukuki sebagai Bapak Mikrobiologi.











































