Oleh sebab itu, saat musim dingin umumnya penyakit-penyakit yang dianggap ringan seperti pilek dan batuk menjadi semakin banyak kasusnya.
Dalam studi ini, para peneliti dari Swedia dan Skotlandia mengumpulkan lebih dari 20 ribu penyeka hidung selama 3 tahun untuk mendeteksi informasi penyakit pernapasan. Kemudian, mereka menganalisis data cuaca lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Cara Alami yang Diyakini Bisa Bantu Redakan Pilek, Mau Coba?
Udara seperti ini diyakini dapat menyerap kelembaban yang ekstra, membuat partikel-partikel kecil ini lebih mampu bertahan di udara. Akibatnya, virus menjadi lebih mudah berpindah dari satu orang ke orang lain di sekitarnya.
"Jadi bisa dikatakan Anda akan menjadi lebih mudah terjangkit virus saat suhu sedang dingin," ujar salah seorang peneliti Gustavo Ferrer, MD, yang sekaligus merupakan pendiri Cleveland Clinic's Cough Clinic di Miami.
Menurut Ferrer, salah satu faktor pendukung lainnya adalah ketika suhu udara sedang turun, maka sekresi lendir meningkat. Akibatnya, Anda jadi lebih mudah batuk dan bersin. Saat Anda bersin, Anda 'mengirim' sejumlah besar partikel virus ke udara. Melalui udara dingin dan kering, partikel virus ini pun menjadi mudah menjangkiti siapapun yang berada di dekat Anda.
"Itulah mengapa sangat penting untuk mengambil menjaga kesehatan diri Anda selama cuaca sedang dingin. Rajin cuci tangan, cukup kebutuhan air putih, serta hindari kontak dengan orang yang sedang sakit," pesan Ferrer.
Baca juga: Masuk Musim Hujan, Siap-siap Cegah Pilek dengan 5 Langkah Simpel Ini
(ajg/vit)











































