Pesan FK UGM untuk Masyarakat Terkait Penyakit Antraks di Yogya

Pesan FK UGM untuk Masyarakat Terkait Penyakit Antraks di Yogya

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Sabtu, 21 Jan 2017 10:29 WIB
Pesan FK UGM untuk Masyarakat Terkait Penyakit Antraks di Yogya
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Sejak akhir tahun 2016 sampai awal tahun 2017, ada 16 orang warga Kulonprogo, DI Yogyakarta, yang dilaporkan terserang antraks. Kondisi ini pastinya bisa membuat resah masyarakat sekitar.

Terlebih, beredar kabar soal meninggalnya seorang pasien dari RSUP Dr Sardjito di dunia maya. Di dunia maya, ada surat pemberitahuan dari RSUP Dr Sardjito bahwa ada pasien yang meninggal dunia dengan diagnosis akhir Meningitis Anthrax (other form of Anthrax) A22.9.

Pihak RS Sardjito sudah membantah kabar tersebut. Nah, agar masyarakat tidak terlampau resah namun tetap waspada, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) menyampaikan beberapa hal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Antraks hanya ditularkan dari hewan ke manusia, tidak menular dari manusia ke manusia," tutur dr Riris Andono Ahmad PhD dari Tim Respon Cepat Waspada Antraks Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Yogyakarta, dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikHealth, Sabtu (21/1/2017).

Baca juga: Penjelasan RSUP Dr Sardjito Soal Kabar Meninggalnya Pasien Antraks di Yogya

Kemudian, masyarakat bisa dengan aman menggunakan fasilitas layanan kesehatan yang pernah merawat pasien terduga antraks. dr Riris menambahkan masyarakat dapat dengan aman mengunjungi daerah Godean karena tidak ditemukan adanya laporan kejadian penyakt antraks pada hewan di daerah tersebut.

Selain itu, masyarakat juga tidak perlu takut mengonsumsi daging, dengan catatan sebagai berikut:

1. Jangan memotong dan mengonsumsumsi daging hewan yang sakit.

2. Beli daging dari rumah pemotongan hewan bersertifikat.

3. Tidak memberi dan mengonsumsi daging hewan pemamah biak (seperti sapi, kerbau, kambing, atau kuda) yang berwarna gelap dan berlendir.

4. Masak daging dengan sempurna hingga matang dengan suhu di atas 100 derajat celcius selama 5 sampai 10 menit.

5. Gunakan sarung tangan plastik atau karet dan masker pada saat mengolah daging.

"Laporkan segera ke posko kesehatan hewan terdekat apabila ada hewan peliharaan yang sakit. Kemudian, segera kunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami luka di kulit setelah kontak dengan hewan yang sakit," pungkas dr Riris.

Baca juga: Sering Ada Ternak Mati di Kulonprogo, Tak Pernah Diduga Antraks




(rdn/up)

Berita Terkait