Terlebih, beredar kabar soal meninggalnya seorang pasien dari RSUP Dr Sardjito di dunia maya. Di dunia maya, ada surat pemberitahuan dari RSUP Dr Sardjito bahwa ada pasien yang meninggal dunia dengan diagnosis akhir Meningitis Anthrax (other form of Anthrax) A22.9.
Pihak RS Sardjito sudah membantah kabar tersebut. Nah, agar masyarakat tidak terlampau resah namun tetap waspada, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) menyampaikan beberapa hal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penjelasan RSUP Dr Sardjito Soal Kabar Meninggalnya Pasien Antraks di Yogya
Kemudian, masyarakat bisa dengan aman menggunakan fasilitas layanan kesehatan yang pernah merawat pasien terduga antraks. dr Riris menambahkan masyarakat dapat dengan aman mengunjungi daerah Godean karena tidak ditemukan adanya laporan kejadian penyakt antraks pada hewan di daerah tersebut.
Selain itu, masyarakat juga tidak perlu takut mengonsumsi daging, dengan catatan sebagai berikut:
1. Jangan memotong dan mengonsumsumsi daging hewan yang sakit.
2. Beli daging dari rumah pemotongan hewan bersertifikat.
3. Tidak memberi dan mengonsumsi daging hewan pemamah biak (seperti sapi, kerbau, kambing, atau kuda) yang berwarna gelap dan berlendir.
4. Masak daging dengan sempurna hingga matang dengan suhu di atas 100 derajat celcius selama 5 sampai 10 menit.
5. Gunakan sarung tangan plastik atau karet dan masker pada saat mengolah daging.
"Laporkan segera ke posko kesehatan hewan terdekat apabila ada hewan peliharaan yang sakit. Kemudian, segera kunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami luka di kulit setelah kontak dengan hewan yang sakit," pungkas dr Riris.
Baca juga: Sering Ada Ternak Mati di Kulonprogo, Tak Pernah Diduga Antraks
(rdn/up)











































