Dalam The New York Times satu dokter hewan dilaporkan jatuh sakit terinfeksi namun bisa sembuh. Sementara itu setidaknya sudah ada dua kucing yang mati karena virus.
Baca juga: Di Tahun 2017, Kemenkes Bersiap Hadapi Kembalinya Ancaman Flu Burung
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hasil pemeriksaan lebih jauh tidak menemukan adanya anjing yang terinfeksi oleh virus di sekitar tempat kucing mati tersebut ditemukan. Setelah diperiksa di laboratorium baru diketahui bahwa strain virus adalah H7N2, sejenis flu burung.
"Setiap kali virus influenza membuat ulah baru, ilmuwan langsung tertarik... Ini adalah pertama kalinya virus tersebut dideteksi ada dan ditransmisikan di antara kucing," kata Direktur Penangkaran Hewan University of Wisconsin-Madison Sandra Newbury.
"Karena ini adalah patogen baru dan imunitas biasanya muncul setelah paparan, kami berasumsi masih sedikit kucing yang memiliki sistem imun alami yang dapat melawan. Artinya kebanyakan kucing saat ini rentan untuk terinfeksi," lanjut Sandra seperti dikutip dari Live Science, Selasa (24/1/2017).
Virus H7N2 sendiri dapat menyebar ke manusia lewat cara yang sama seperti virus influenza lainnya yaitu lewat cairan tubuh. Hanya saja untuk kasus di New York terhitung pada tanggal 22 Desember 2016 hanya terkonfirmasi satu pasien positif dari 350 orang yang mungkin terpapar oleh virus.
Baca juga: Ini Sebabnya Flu Semakin Mematikan Bagi Lansia
(fds/vit)











































