Cara yang dilakukan pun disebut-sebut yakni dengan cara meneteskan ASI di lubang telinga bayi beberapa kali. Benarkah demikian?
Menurut dr Meta Hanindita, SpA, pemberian ASI memang dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi telinga, namun salah jika dikatakan meneteskan ASI di telinga bisa bermanfaat bagi bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cegah Pneumonia pada Anak, Yuk Beri Vaksin Ini pada si Kecil
Ya, menurut studi yang dilakukan oleh University of Texas, pemberian ASI dan vaksin pada bayi dapat membuatnya terlindungi dari bakteri Streptococcus pneumoniae yang bisa menginfeksi telinga, sinus, paru, dan darah.
"Orang tua disarankan memastikan anaknya mendapatkan vaksin seperti yang sudah direkomendasikan dan juga memberikan ASI yang sudah direkomendasikan. Jauhi paparan rokok terhadap anak dan hindari juga orang yang sedang pilek," kata pemimpin studi ini, dr Tasnee Chonmaitree, seperti dikutip dari Reuters.
Data dari 367 bayi lahir sehat yang diteliti oleh Chonmaitree menunjukkan setidaknya sampai usia 6 bulan ada kejadian infeksi pernapasan pada 305 bayi yang bisa berujung pada infeksi telinga. Namun hingga masa studi selesai hanya ada 180 kasus infeksi telinga saja yang terdokumentasikan dari total 143 bayi.
Menyusui disebut peneliti sebagai faktor yang paling besar mengurangi angka kejadian. Oleh karena itu ibu disarankan untuk menyusui setidaknya sampai usia anak enam bulan untuk membangun kekebalan tubuh yang cukup. Selain infeksi telinga, ASI juga diketahui bisa mengurangi risiko untuk kondisi alergi, sindrom kematian mendadak, dan juga obesitas pada anak.
Baca juga: Tanpa Disadari, Kebiasaan-kebiasaan Ini Picu Gangguan Pendengaran
(ajg/vit)











































