Kombinasikan Diet OCD dan Food Combining, Amalia Turunkan Bobot 16 Kg!

Diet Experience

Kombinasikan Diet OCD dan Food Combining, Amalia Turunkan Bobot 16 Kg!

Catur Amalia Febranitami - detikHealth
Jumat, 03 Feb 2017 11:01 WIB
Kombinasikan Diet OCD dan Food Combining, Amalia Turunkan Bobot 16 Kg!
Foto: Dok. pribadi
Banjarbaru - Sempat beberapa kali mengalami kenaikan berat badan, terutama saat hamil dan pasca melahirkan, Catur Amalia Febranitami (24) selalu berhasil menurunkan bobotnya kembali. Rahasianya, ia mengombinasikan dua jenis diet: OCD dan food combining.

Ya, dari semula 81 kg bobotnya berhasil turun dan stabil di angka 65 kg. Berikut kisah lengkap dietnya, seperti ditulis detikHealth pada Jumat (3/2/2017):

Sejak kecil, saya memang sudah bertubuh gemuk. Saya bahkan dilahirkan dengan berat hampir 4 kg. Sampai kemudian saat SMA saya mulai mengenal jatuh cinta, saya memutuskan untuk berdiet. Tapi berat badan saya mentok di angka 74 kg. Lalu saat kuliah berat badan saya stabil di angka 65 kg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat saya kemudian menikah dan hamil, bobot saya meroket tajam naik 21 kg. Saya ingat betul ketika dokter menyarankan saya untuk menghilangkan nasi dan sirup pada saat saya kontrol di bulan ke-8 kehamilan, karena memang diperkirakan bobot bayi saya sudah mencapai 3,3 kg. Akhirnya saya melahirkan dengan bobot bayi 3,7 kg, sedangkan berat badan saya stabil di angka 81 kg.

Saya belum menyelesaikan studi saya pada waktu itu, hingga beberapa dosen mengingatkan kodrat ahli gizi yang memang dituntut untuk menjual penampilannya. 'Masa ahli gizi malah obesitas', saya masih ingat prinsip itu.

Yang katanya menyusui akan mengembalikan bentuk badan seperti sebelum hamil, itu cuma omong kosong kalau toh pengaturan makannya berantakan. Bukti nyatanya, saya bertahan di angka 78 kg selama setahun setelah melahirkan.

Akhirnya saya mulai rutin olahraga joging pagi, mengatur porsi makan, membaca berbagai literatur, dari diet OCD yang saya jalankan selama dua pekan dan berhasil menghilangkan 4 kg berat badan saya, lalu dikombinasikan lagi dengan metode diet food combining. Selama 3 bulan pertama berat saya berhasil turun menjadi 69 kg.

Setelah pola makan saya sempat berantakan karena sibuk kuliah, akhirnya setelah perkuliahan selesai saya bisa kembali ke rutinitas diet saya. Aturannya tetap sama, diet OCD dan food combining. Lagi-lagi dalam sebulan saya bisa memangkas berat badan saya sampai ke angka 65 kg.

Saya memang tipe orang yang cepat jenuh dan suka tawar-menawar kalau untuk aturan makan. Saya suka jajanan kue manis dan rela tidak makan nasi demi bisa makan makanan tersebut. Berat 65 kg itu hanya bertahan selama sekitar 4 bulan dan lagi-lagi berantakan pola diet saya ketika saya mulai bekerja. Dalam rentang waktu setahun bekerja, berat saya sudah kembali ke angka 74 kg.

Sampai akhirnya di awal tahun 2016 saya bekerja di salah satu rumah sakit pemerintah sebagai ahli gizi. Selama bekerja saya semakin merasa dituntut untuk maksimal di hadapan pasien saya. Saya kembali OCD, mengurangi porsi makan nasi, dan food combining kadang-kadang. Kombinasi dengan fitness dan joging, selama setahun berat badan saya turun lagi menjadi 65 kg.

Intinya adalah konsisten dan jangan cepat puas. Saya masih suka ngemil dan makan junk food kok, karena prinsipnya ketika kita makan banyak maka kita harus 'membayar' dengan berolahraga. Saya bukan orang yang rajin minum jus, masak sayur, bikin oatmeal atau masak nasi merah, tapi saya cuma rajin berpikir dulu sebelum makan. Jangan cuma mentok di cara diet orang lain, karena cara kerja tubuh masing-masing manusia itu berbeda.

Baca juga: Berkat Yoga dan Niat Hidup Sehat, Hanifah Sukses Turunkan Bobot 16 Kg


(ajg/up)

Berita Terkait