Kondisi ini sering disebut sebagai false positive atau positif palsu. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, positif palsu ini merupakan suatu keadaan ketika testpack menunjukkan hasil positif namun pada kenyataannya pasien tidak hamil.
Selain karena faktor cacat produksi testpack, ada juga beberapa faktor lain yang bisa memicu munculnya hasil positif palsu. Berikut daftarnya, seperti ditulis detikHealth pada Senin (6/2/2017):
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hamil anggur dan hamil ektopik
|
Foto: thinkstock
|
Sementara hamil ektopik merupakan suatu kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan di organ lain sekitarnya. Organ yang paling sering ditemepli sel telur tersebut yakni tuba falopi.
2. Tumor
|
Foto: thinkstock
|
Untuk mengetahui keganasan dan posisi dari tumor tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya.
3. Penggunaan obat-obatan tertentu
|
Foto: thinkstock
|
4. Sedang pengobatan fertilitas (kesuburan)
|
Foto: thinkstock
|
5. Janin tidak berkembang
|
Foto: thinkstock
|
"Sebagian kasus keguguran akan menunjukkan hasil positif dan bertahan sampai beberapa waktu sesudahnya," imbuh dr Erza.
6. Terlalu lama 'membaca' hasil testpack
|
Foto: thinkstock
|
Ya, dr Erza menjelaskan bahwa pembacaan hasil testpack harus segera dilakukan untuk tahu hamil atau tidak. Bila terlalu lama membaca, urine akan mengering sehingga kadar HcG menjadi lebih pekat dan akhirnya terbaca positif (bergaris dua).
Baca juga: Sulit Dapatkan Anak Kedua? Mungkin Ini Penyebabnya
Halaman 2 dari 7











































