6 Penyebab Munculnya Hasil 'Positif Palsu' di Testpack

6 Penyebab Munculnya Hasil 'Positif Palsu' di Testpack

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Senin, 06 Feb 2017 15:39 WIB
6 Penyebab Munculnya Hasil Positif Palsu di Testpack
Foto: thinkstock
Jakarta - Hasil testpack umumnya adalah bergaris dua untuk positif hamil dan bergaris satu untuk negatif hamil. Namun demikian, hasil ini juga bisa muncul 'terbalik'. Ketika hamil garis yang muncul justru satu dan demikian sebaliknya.

Kondisi ini sering disebut sebagai false positive atau positif palsu. Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, positif palsu ini merupakan suatu keadaan ketika testpack menunjukkan hasil positif namun pada kenyataannya pasien tidak hamil.

Selain karena faktor cacat produksi testpack, ada juga beberapa faktor lain yang bisa memicu munculnya hasil positif palsu. Berikut daftarnya, seperti ditulis detikHealth pada Senin (6/2/2017):

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 'Positif Palsu', Saat Testpack Bergaris Dua Padahal Tak Hamil


1. Hamil anggur dan hamil ektopik

Foto: thinkstock
Positif palsu bisa terjadi akibat hamil anggur dan hamil ektopik. Menurut dr Hari Nugroho, SpOG, hamil anggur dalam istilah medis disebuh dengan mola hodatidosa atau kehamilan mola. Pada kondisi ini, terjadi produksi jaringan berlebihan yang seharusnya membentuk plasenta. Produksi berlebihan ini membentuk gambaran seperti anggur kecil-kecil, sehingga disebut hamil anggur.

Sementara hamil ektopik merupakan suatu kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan di organ lain sekitarnya. Organ yang paling sering ditemepli sel telur tersebut yakni tuba falopi.

2. Tumor

Foto: thinkstock
"Ada tumor ganas yang ditandai dengan kenaikan kadar HcG. Karena namanya adalah tumor (baca: pertumbuhan sel yang amat cepat dari normal), maka kenaikan kadar HcGnya berkali-kali lipat," pungkas dr Erza.

Untuk mengetahui keganasan dan posisi dari tumor tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu

Foto: thinkstock
Penggunaan obat-obatan tertentu disebutkan oleh dr Erza benar adanya dapat memengaruhi pembacaan hasil testpack. Beberapa jenis obat yang memiliki efek tersebut misalnya jenis methadone, chlordiazepoxide atau promethazine. Oleh sebab itu, saat berkonsultasi ke dokter jangan lupa memberitahu obat apa saja yang tengah Anda konsumsi.

4. Sedang pengobatan fertilitas (kesuburan)

Foto: thinkstock
Menurut dr Erza, pada program pengobatan fertilitas atau kesuburan sebagian pasien sesuai indikasi akan diberikan hormon HcG. Maka dari itu, saat memakai testpack peningkatan hormon ini akan 'terbaca' positif.

5. Janin tidak berkembang

Foto: thinkstock
Ada suatu keadaan yang dinamakan 'early pregnancy loss' atau keguguran spontan, dengan usia kehamilan di bawah 13 minggu. dr Erza menyebutkan bahwa hal ini kemungkinan terjadi karena kegagalan implantasi embrio pada rahim. Penyebab utamanya diduga kuat masalah kromosom alias genetik.

"Sebagian kasus keguguran akan menunjukkan hasil positif dan bertahan sampai beberapa waktu sesudahnya," imbuh dr Erza.

6. Terlalu lama 'membaca' hasil testpack

Foto: thinkstock
Keliru dalam penggunaan testpack merupakan salah satu hal tersering menjadi penyebab munculnya hasil positif palsu. Jika Anda sudah memastikan testpack dalam kondisi baik, tidak kedaluwarsa, dan sudah menggunakannya dengan tepat, maka saat pembacaan Anda juga perlu melakukannya dengan tepat.

Ya, dr Erza menjelaskan bahwa pembacaan hasil testpack harus segera dilakukan untuk tahu hamil atau tidak. Bila terlalu lama membaca, urine akan mengering sehingga kadar HcG menjadi lebih pekat dan akhirnya terbaca positif (bergaris dua).

Baca juga: Sulit Dapatkan Anak Kedua? Mungkin Ini Penyebabnya


Halaman 2 dari 7
Positif palsu bisa terjadi akibat hamil anggur dan hamil ektopik. Menurut dr Hari Nugroho, SpOG, hamil anggur dalam istilah medis disebuh dengan mola hodatidosa atau kehamilan mola. Pada kondisi ini, terjadi produksi jaringan berlebihan yang seharusnya membentuk plasenta. Produksi berlebihan ini membentuk gambaran seperti anggur kecil-kecil, sehingga disebut hamil anggur.

Sementara hamil ektopik merupakan suatu kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi tidak menempel di rahim, melainkan di organ lain sekitarnya. Organ yang paling sering ditemepli sel telur tersebut yakni tuba falopi.

"Ada tumor ganas yang ditandai dengan kenaikan kadar HcG. Karena namanya adalah tumor (baca: pertumbuhan sel yang amat cepat dari normal), maka kenaikan kadar HcGnya berkali-kali lipat," pungkas dr Erza.

Untuk mengetahui keganasan dan posisi dari tumor tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya.

Penggunaan obat-obatan tertentu disebutkan oleh dr Erza benar adanya dapat memengaruhi pembacaan hasil testpack. Beberapa jenis obat yang memiliki efek tersebut misalnya jenis methadone, chlordiazepoxide atau promethazine. Oleh sebab itu, saat berkonsultasi ke dokter jangan lupa memberitahu obat apa saja yang tengah Anda konsumsi.

Menurut dr Erza, pada program pengobatan fertilitas atau kesuburan sebagian pasien sesuai indikasi akan diberikan hormon HcG. Maka dari itu, saat memakai testpack peningkatan hormon ini akan 'terbaca' positif.

Ada suatu keadaan yang dinamakan 'early pregnancy loss' atau keguguran spontan, dengan usia kehamilan di bawah 13 minggu. dr Erza menyebutkan bahwa hal ini kemungkinan terjadi karena kegagalan implantasi embrio pada rahim. Penyebab utamanya diduga kuat masalah kromosom alias genetik.

"Sebagian kasus keguguran akan menunjukkan hasil positif dan bertahan sampai beberapa waktu sesudahnya," imbuh dr Erza.

Keliru dalam penggunaan testpack merupakan salah satu hal tersering menjadi penyebab munculnya hasil positif palsu. Jika Anda sudah memastikan testpack dalam kondisi baik, tidak kedaluwarsa, dan sudah menggunakannya dengan tepat, maka saat pembacaan Anda juga perlu melakukannya dengan tepat.

Ya, dr Erza menjelaskan bahwa pembacaan hasil testpack harus segera dilakukan untuk tahu hamil atau tidak. Bila terlalu lama membaca, urine akan mengering sehingga kadar HcG menjadi lebih pekat dan akhirnya terbaca positif (bergaris dua).

Baca juga: Sulit Dapatkan Anak Kedua? Mungkin Ini Penyebabnya


(ajg/vit)

Berita Terkait