Gejalanya mulai dari pusing, mual, muntah-muntah, hingga terjadi percepatan degup jantung. Bila tak segera ditangani maka konsekuensinya bisa fatal.
"Tanpa ada terapi yang efektif, Anda akan mengalami beberapa kegagalan organ dan setelah itu berujung pada kematian," kata peneliti Brendon McDermott dari University of Arkansas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu terapi efektif yang dimaksud oleh Brendon adalah dengan merendam tubuh seorang pasien di air es yang mengalir untuk menurunkan suhunya. Hanya saja kadang kejadian heatstroke ini terjadi di tempat yang sulit terjangkau.
Untuk itu Brendon beserta timnya mengusulkan metode pertolongan improvisasi baru yaitu dengan memakai terpal.
Disebut sebagai metode TACO, seorang pasien heatstroke bisa dibaringkan di atas terpal lalu ada relawan yang mengangkat ujung-ujung terpal. Setelah itu alirkan air ke atas tubuh pasien.
Dalam eksperimen yang dilakukan pada 16 responden, teknik TACO terbukti dapat menurunkan suhu tubuh. Bila air yang dipakai air es maka suhu tubuh partisipan berkurang 0,14 derajat Celcius per menit, sementara bila memakai air biasa maka suhu tubuh partisipan berkurang 0,04 Celcius per menit.
"Kejadian fatal memang tidak 100 persen dapat dicegah, tapi dengan identifikasi dan terapi yang efektif maka (heatstroke -red) 100 persen bisa dilalui. TACO merepresentasikan satu metode yang bisa dipakai untuk seorang individu," kata Brendon.
Baca: 5 Langkah Pertolongan Pertama Ketika Terserang Heat Stroke
(fds/vit)











































