Sel Kanker di Otak Lebih Mudah Dideteksi Menggunakan Laser

Sel Kanker di Otak Lebih Mudah Dideteksi Menggunakan Laser

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 09 Feb 2017 10:42 WIB
Sel Kanker di Otak Lebih Mudah Dideteksi Menggunakan Laser
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Seiring dengan kemajuan teknologi, metode pengobatan yang dimiliki dunia medis pun semakin praktis dan efisien. Salah satunya adalah yang dikembangkan tim dokter dari Inggris, yaitu dengan laser.

Seperti diketahui, dokter biasanya dihadapkan pada dilema saat harus mengoperasi pasien kanker otak. Bila jaringan otak yang harus diambil terlalu sedikit, maka kankernya bisa kembali sewaktu-waktu. Sebaliknya, bila jaringan yang diambil terlalu banyak, pasien bisa saja mengalami kecacatan.

Tim dokter dari University of Michigan mengatakan laser dapat membantu dokter bedah untuk menganalisis kanker otak dengan cepat. Hal ini diperlukan untuk membantu dokter memutuskan seberapa banyak jaringan otak yang harus diangkat untuk menghentikan persebaran kankernya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbeda dengan jenis kanker lain, semisal usus, di mana dokter bisa mengambil jaringan yang tidak esensial untuk menghilangkan kankernya, tetapi tidak ada yang tidak esensial di otak," kata salah satu peneliti, Dr Daniel Orringer.

Baca juga: Bikin Orang Tak Berdaya, Kanker Otak Bisa Menyerang Siapa Saja

Teknik yang kemudian disebut 'SRS Microscopy' itu sendiri telah diujicobakan kepada lebih dari 360 pasien di University of Michigan Medical School dan Harvard University.

Dalam ujicoba tersebut, sebagian jaringan tisu mereka dibawa ke lab untuk dibekukan lalu dianalisis dengan laser.

Menurut peneliti, laser dapat mendeteksi perbedaan di antara jaringan otak yang telah 'dihuni' sel kanker dan yang masih normal, untuk kemudian ditentukan pemisahnya.

"Kami hanya ingin mencari cara yang efisien, aman tetapi juga akurat," simpul Dr Orringer seperti dilaporkan BBC.

Namun ia menambahkan, metode ini belum terbukti dapat meningkatkan peluang keberlangsungan hidup pasien, karenanya masih harus dilakukan percobaan klinis secara penuh dan dalam jangka waktu yang panjang.

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Kanker Otak (lll/vit)

Berita Terkait