Psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi menjelaskan boleh-boleh saja menstimulasi anak dengan gadget, entah itu televisi, komputer ataupun smartphone. Dari tayangan video, misalnya anak bisa dikenalkan berbagai macam hal. Jadi dalam kegiatan ini, anak tidak dibiarkan sendirian melihat tayangan di layar.
"Tapi perlu ingat juga bahwa anak perlu stimulus yang pegang langsung. Pada bayi yang baru beberapa bulan, mereka senang tuh kalau pegang dan menyentuh. Dengan langsung memegang, mereka dapat real stimulation," papar Ratih dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, pada saat menonton televisi ataupun video di media lain, pengetahuan anak memang bisa jadi bertambah. Tapi perlu diingat ada sensori yang tidak tersentuh yakni taktil atau sentuhan.
"Jadi jangan cuma mengandalkan tontonan untuk menstimulasi anak. Apalagi kalau anak dibiarkan sendiri nonton televisi atau video, mereka akan asyik sendiri karena matanya termanjakan," sambung Ratih.
Paparan layar, seperti film kartun di televisi akan membuat bayi dan balita nyaman. Mereka tidak perlu bergerak, hanya diam saja, namun telah tersaji gambar-gambar bergerak aneka warna. Sehingga meski tidak ada stimulus lain, si kecil akan merasa nyaman. Itu makanya mereka cenderung anteng saat menonton televisi atau video di handphone. Jika sudah begini, hati-hati anak akan kecanduan gadget.
Baca juga: Ini Alasannya Anak Usia di Bawah 2 Tahun Tak Boleh Kenal Gadget
Penjelasan psikolog soal bahaya kecanduan gadget, bisa disimak di sini:
(vit/vit)











































