Namun seiring berkembangnya ilmu medis, kini makin banyak bayi prematur yang dapat hidup selamat. Tidak hanya itu berkat layanan medis yang modern para bayi prematur juga bisa tumbuh besar tanpa ada gangguan kecacatan.
Hal tersebut dibuktikan oleh studi para peneliti dari Duke Health, Amerika Serikat. Survei data dari sekitar 4.200 bayi prematur (usia 22-24 minggu) yang lahir antara tahun 2000 hingga 2011 menunjukkan adanya peningkatan kualitas hidup tiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai contoh di tahun 2000-2003 kemungkinan bayi prematur untuk hidup hanya sekitar 30 persen. Angka tersebut lalu meningkat menjadi 36 persen untuk bayi yang lahir di tahun 2008-2011.
Lebih jauh angka kecacatan neurologis bayi prematur juga berkurang. Sebelumnya hanya 16 persen bayi prematur yang dapat tumbuh tanpa ada gangguan sama sekali, namun dalam beberapa tahun terakhir angkanya berubah menjadi 20 persen.
"Kami melihat adanya kemajuan seiring berjalannya waktu. Tapi kami tidak perlu terlalu mengawasi angka-angka ini karena tetap sebagian besar bayi yang lahir prematur masih sulit untuk selamat," kata salah satu peneliti Profesor Noelle Younge seperti dikutip dari BBC, Kamis (16/2/2017).
Pemimpin studi Profesor Michael Cotten mengatakan selain pelayanan medis yang lebih baik, angka perbaikan juga kemungkinan karena makin banyak bayi mendapatkan air susu ibu (ASI).
"Dorongan dan bantuan pada ibu agar memberikan ASI lebih banyak dibandingkan sekitar 15 tahun lalu juga berkaitan dengan hasil baik ini," kata Prof Michael yang telah mempublikasi studinya di New England Journal of Medicine.
Baca juga: Kenali, Ini Salah Satu Masalah yang Bisa Dialami Bayi Prematur (fds/vit)











































