dr Gina Aghnia Huda dari Palang Merah Indonesia Sukabumi, Jawa Barat, mengatakan sering pusing dan lemas merupakan tanda utama kelebihan sel darah merah. Kelebihan sel darah merah dapat membuat darah menjadi kental, sehingga peredarannya pun tidak optimal.
Darah yang kental berjalan lambat di pembuluh darah, yang juga menyebabkan jantung harus bekerja memompa darah lebih kuat. Peredaran darah yang lambat juga membuat suplai oksigen ke otak serta penyebaran nutrisi ke sel-sel tubuh terganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dapat meredakan pusing dan lemas karena kelebihan sel darah merah, donor darah juga memiliki ragam manfaat lain seperti membuat tubuh lebih fit, tekanan darah lebih stabil hingga merasa lebih bugar. Untuk itu, tidak ada salahnya rutin melakukan donor darah tiap 3 bulan sekali.
Dijelaskan dr Gina, manusia memiliki jumlah darah kurang lebih 6-9 liter di dalam tubuhnya. Sementara saat donor darah, yang diambil hanya sekitar 200 hingga 300 cc saja.
"Salah satu komponen darah adalah zat besi. Kadar zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil," tambahnya lagi.
Di sisi lain, tidak ada efek samping negatif dari melakukan donor darah. Sedikit lemas dan pusing memang akan terjadi namun kondisi tubuh akan kembali normal dalam waktu 24 jam. "Makanya yuk donor darah. Yang diambil kan cuma sedikit darahnya. Boleh juga cari tahu informasi dulu dengan mengunjungi PMI terdekat," pungkasnya.
(mrs/up)











































