Masih di Tempat Tidur? Awas Lho, Susah Bangun Bisa Jadi Gejala Pikun

Masih di Tempat Tidur? Awas Lho, Susah Bangun Bisa Jadi Gejala Pikun

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 23 Feb 2017 09:37 WIB
Masih di Tempat Tidur? Awas Lho, Susah Bangun Bisa Jadi Gejala Pikun
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sudah lewat pukul 9 siang tapi masih saja bermalas-malasan di tempat tidur? Hati-hati, penelitian membuktikan susah bangun tidur berhubungan dengan masalah kognitif di otak.

Penelitian yang dilakukan di Boston University tersebut menyebut tidur selama lebih dari 9 jam bisa menjadi gejala awal Alzheimer, salah satu jenis kepikunan atau demensia. Orang-orang yang susah bangun tidur, 2 kali lebih rentan mengalami Alzheimer dalam 10 tahun berikutnya.

Perubahan pola tidur, menurut para peneliti menunjukkan kerusakan bagian otak yang mengatur tubuh untuk terjaga. Para peneliti juga mengatakan bahwa tidur lebih dari 9 jam berhubungan dengan volume otak yang lebih kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Durasi tidur yang dilaporkan sendiri mungkin menjadi perangkat yang berguna untuk memperkirakan risiko seseorang mengalami demensia dalam kurun 10 tahun," jelas Dr Matthew Pase yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Dailymail.

Baca juga: Awas, Hembusan AC Pengaruhi Posisi dan Kesehatan Tidur

Sebelumnya, penelitian lain juga pernah mengaitkan pola tidur dengan demensia. Salah satunya menyebut, sering terbangun saat tidur berhubungan dengan kerusakan saraf di otak yang berhubungan dengan gejala awal penurunan fungsi kognitif.

Normalnya, orang dewasa sehat membutuhkan tidur selama 6-8 jam dalam sehari. Salah satu fungsinya adalah memulihkan sel-sel tubuh yang mengalami kelelahan, termasuk juga sel-sel otak.

Baca juga: 3 Perbedaan Positif yang Didapat Saat Terbiasa Bangun Pagi (up/up)

Berita Terkait