"Suatu kali saya liburan sama teman-teman. Tadinya nggak kenapa-kenapa, terus tiba-tiba saya diam saja, ditanya kenapa saya bilang nggak apa-apa. Ini bisa jadi ganggu banget buat orang sekeliling karena mood kita berubah. Orang bipolar sering dianggap rese," tutur perempuan yang akrab disapa Anya ini dalam perbincangan dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
Anya merasa dirinya memang memiliki perubahan suasana hati yang ekstrem. Ketika sedang depresi, dirinya pernah sampai menyakiti diri dengan benda tajam dan pernah empat kali mencoba bunuh diri dengan minum obat penenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat yang lain dirinya kerap insomnia. Di kepalanya selalu ada banyak hal yang berjejalan yang membuatnya terus berpikir. Ketika merasa punya energi berlebihan, Anya kerap marah-marah tanpa sebab yang jelas.
Anya sedang melukis Foto: Nurvita Indarini |
"Saat depresi saya melukis, kadang bikin puisi. Kadang saya diving juga, melakukan sesuatu yang membuat saya tidak larut dengan depresi saya," lanjut Anya.
Bagi orang yang baru saja didiagnosis gangguan bipolar, Anya menyarankan untuk mencari second opinion terlebh dahulu. "Kita harus tahu diri kita sendiri dulu. Apakah mood swing yang dirasakan itu mood swing biasa, karena mau menstruasi atau tiba-tiba dan ekstrem. Selanjutnya kita menerima kondisi ini agar kita terbuka dengan pengobatan yang harus dilakukan," tambah Anya.
Baca juga: Curhat Perempuan dengan Bipolar: Sering Disebut 'Sinetron Banget'
(vit/up)












































Anya sedang melukis Foto: Nurvita Indarini