Berbagai konten video yang menampilkan aktivitas skip challenge sempat marak beredar di media sosial. Umumnya menampilkan sekelompok anak atau remaja yang menekan dada salah seorang di antaranya, hingga pingsan untuk sesaat karena tidak bisa bernapas.
Beredarnya konten serupa dikhawatirkan memberi dampak buruk pada tumbuh kembang anak dan remaja. Kementerian PPPA mengimbau orang tua dan sekolah untuk terlibat dalam pengawasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mendikbud Larang Keras Siswa Lakukan Skip Challenge
Dikhawatirkan, video semacam itu akan memicu kekerasan pada anak. Pencegahan perlu dilakukan sebagai implementasi pemenuhan hak anak. Sebab selain tidak bermanfaat, aktivitas semacam itu juga berbahaya secara medis dan bahkan berisiko memicu kematian.
"Mata rantai kekerasan pada anak harus kita putuskan. Informasi yang tidak layak seperti Skip Challenge yang mengandung kekerasan tentu menjadi kewajiban pemerintah untuk mengangani masalah ini," kata Menteri PPPA, Yohanna Yembise.
"Untuk itu kami mengharapkan agar Kemenkominfo dapat mencegah informasi yang tidak layak terhadap anak dengan meningkatkan pengawasan isi atau konten media sosual yang menyampaikan informasi yang tidak layak untuk anak," tandasnya.
Baca juga: Jangan Lakukan! Ini Berbagai Risiko yang Intai Skip Challenge (up/up)











































