Cerita Anastasia bermula ketika dirinya masih kecil. Ia mengalami kasus kekerasan sehingga kerap merasa tertekan dan lama-lama takut untuk berada di keramaian. Karena tak tertangani kondisi Anastasia semakin memburuk hingga di usia 11 tahun mulai muncul kejadian-kejadian aneh.
"Pada umur 11 tahun banyak kejanggalan yang sudah muncul. Salah satunya kehilangan waktu. Saya ingat tidur tanggal 7 kemudian tiba-tiba bangun nanya ibu saya 'mamah ini tanggal berapa?' 'tanggal 11,'" kata Anastasia pada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah beberapa tahun terapi Anastasia mengaku sudah mulai bisa mengendalikan kepribadiannya yang lain. Dulu berbagai kepribadian bisa muncul bahkan hingga sampai sebulan penuh, namun kini hanya sesaat saja.
"Paling cuma satu dua kepribadian muncul. Itu juga biasanya malam doang," kata Anastasia.
Baca juga: Kisah Anastasia, Perempuan dengan 9 Kepribadian
Anastasia bercerita ia sangat ingin bertemu dengan orang lain yang juga menyandang DID. Hanya saja karena stigma yang ada di masyarakat ditambah langkanya kondisi membuat kemungkinan besar penyandang lain sulit untuk terbuka.
Oleh karena itu Anastasia berusaha mencari teman dengan ikut asosiasi pengidap kondisi mental lainnya seperti gangguan bipolar dengan harapan ada petunjuk keberadaan orang lain dengan DID. Belum ada asosiasi atau perkumpulan penyandang DID yang selama ini diketahui oleh Anastasia.
"Aku ingin kalau ketemu sharing apakah benar gejala dia sama kaya aku. Terus bagaimana riwayat awalnya, seperti apa. Terakhir aku juga ingin tahu bagaimana dia berusaha untuk sembuh mengendalikan dirinya," kata Anastasia.
"Aku ingin ketemu ingin tahu bagaimana dia menyembuhkan diri karena caranya kan bisa macam-macam. Mungkin bisa diskusi kesehariannya seperti apa dan orang di sekitar nerima atau enggak," pungkas Anastasia.
Baca juga: Saking Ganjilnya, Gangguan-gangguan Mental Ini Dikira Kesurupan (fds/up)











































