Fakta-fakta Kuning Telur Dilihat dari Kacamata Kesehatan

Fakta-fakta Kuning Telur Dilihat dari Kacamata Kesehatan

Nurvita Indarini - detikHealth
Jumat, 24 Mar 2017 15:01 WIB
Fakta-fakta Kuning Telur Dilihat dari Kacamata Kesehatan
Foto: GettyImages
Jakarta - Telur adalah salah satu bahan makanan yang akrab dengan keseharian masyarakat. Khusus kuning telur, ada fakta-fakta menarik dilihat dari kacamata kesehatan.

Berikut ini sejumlah fakta tentang kuning telur yang dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:

1. Hindari Kuning Telur Tak Efektif Turunkan Bobot

Foto: GettyImages
Beberapa orang berupaya menurunkan bobot dengan menyingkirkan kuning telur saat makan. Nyatanya menurut studi, mengonsumsi telur seutuhnya yang berarti kuning telurnya juga ikut dimakan, justru lebih tepat menurunkan berat badan.

Nah, konsumsi telur secara keseluruhan ini ditengarai juga dapat meningkatkan kolesterol baik dalam darah. Selain itu Anda akan mendapatkan semua jenis nutrisi yang dimiliki oleh sebutir telur.

Perlu diketahui juga, kuning telur mengandung protein, vitamin B12, zat besi dan vitamin D, yang bisa membuat kenyang lebih lama.

2. Kuning Telur dan Kolesterol

Foto: GettyImages
Salah satu alasan seseorang menyisihkan kuning telur saat makan adalah karena khawatir akan meningkatkan kolesterol. Dikhawatirkan juga kuning telur akan membahayakan kesehatan jantung. Benarkah demikian?

Nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD menuturkan penelitian menunjukkan kadar kolesterol yang meningkat saat mengonsumsi telur adalah HDL (High Desity Lipoprotein) alias kolesterol baik. Nah, HDL merupakan protein dalam plasma darah yang memperbaiki kerusakan dan mengurangi kolesterol dari tubuh.

Jika tidak punya masalah dengan jantung, mengonsumsi kuning telur bukanlah suatu masalah. Karena itu yang disarankan adalah tetap makan kuning telur dengan putih telurnya. Sementara bagi yang memiliki masalah dengan kardiovaskular sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi kuning telur. Alasannya rata-rata satu butir telur mengandung 186 mg kolesterol atau 62 persen dari kebutuhan yang direkomendasikan.

dr Yoga Yuniadi, SpJP(K) dari RS Harapan Kita Jakarta pernah menyarankan untuk mengonsumsi maksimal dua butir kuning telur dalam seminggu.

3. Bisa Memperkuat Otak

Foto: Thinkstock
Kuning telur mengandung lutein. Menurut studi, kandungan ini bisa membantu mempertahankan tingkat kecerdasan dan memiliki efek perlindungan pada daerah yang bertanggung jawab atas memori seseorang.

Kata ilmuwan, lutein memainkan peran anti-inflamasi atau alat bantu dalam persinyalan sel-sel. Studi lainnya membuktikan lutein juga bisa membantu menangkal hilangnya fungsi penglihatan, juga menjaga elastisitas kulit.

Baca juga: Hobi Banyak Makan Otak dan Kuning Telur, Hati-hati Kolesterol Naik

4. Punya Anak Berkat Kuning Telur

Foto: ilustrasi/thinkstock
Meski sudah dua belas tahun menikah, Mark dan Suzanne Harper asal New York, belum diaruniai momongan. Pernah keguguran lalu program bayi tabung yang gagal membuat mereka nyaris menyerah. Apalagi ketika sang suami didiagnosis kanker testis.

Akhirnya mereka tetap berupaya punya momongan dengan mengandalkan sperma donor. 5 Kali percobaan berakhir dengan kegagalan. Ternyata sistem kekebalan Suzanne menghasilka sel-sel pembunuh yang dapat menyerang embrio.

Akhirnya teknik langka bernama 'intralipid' digunakan untuk mengatasi kondisi Suzanne mencampur kuning telur ayam betina dengan minyak kedelai, lalu menambahkannya pada sel telur dan sperma keluarga Harper. Teorinya, asam lemak tersebut dimaksudkan untuk menghambat pergerakan sel-sel pembunuh yang menyerang embrio Suzanne.

Caranya adalah dengan mencampur kuning telur ayam betina dengan minyak kedelai, lalu menambahkannya pada sel telur dan sperma keluarga Harper. Teorinya, asam lemak tersebut dimaksudkan untuk menghambat pergerakan sel-sel pembunuh yang menyerang embrio Suzanne.

Apa hasilnya? Berhasil! Suzanne hamil dan melahirkan putri pertama mereka pada Desember 2009. Selanjutnya mereka kembali mencoba program hamil dengan metode yang sama namun beberapa kali gagal. Akan tetapi Suzanne kemudian dinyatakan hamil kembali dan melahirkan pada 2013.

5. Anti Inflamasi (Peradangan)

Foto: iStock
Kuning telur mengandung kolin yang merupakan zat anti inflamasi. Artinya orang yang memiliki rasa sakit atau penyakit inflamasi seperti osteoporosis atau arthritis, dapat mengonsumsi kuning telur untuk mengurangi rasa sakit.

Kolin pada kuning telur bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan otak dan mencegah alzheimer. Selain itu, kuning telur memiliki kandungan vitamin K yang tinggi. Vitamin K sangat dibutuhkan untuk kekuatan dan kepadatan tulang serta membantu mencegah osteoporosis.

Baca juga: Studi: Makan Brokoli, Bayam dan Kuning Telur Memperkuat Memori di Usia Tua

Halaman 2 dari 6
Beberapa orang berupaya menurunkan bobot dengan menyingkirkan kuning telur saat makan. Nyatanya menurut studi, mengonsumsi telur seutuhnya yang berarti kuning telurnya juga ikut dimakan, justru lebih tepat menurunkan berat badan.

Nah, konsumsi telur secara keseluruhan ini ditengarai juga dapat meningkatkan kolesterol baik dalam darah. Selain itu Anda akan mendapatkan semua jenis nutrisi yang dimiliki oleh sebutir telur.

Perlu diketahui juga, kuning telur mengandung protein, vitamin B12, zat besi dan vitamin D, yang bisa membuat kenyang lebih lama.

Salah satu alasan seseorang menyisihkan kuning telur saat makan adalah karena khawatir akan meningkatkan kolesterol. Dikhawatirkan juga kuning telur akan membahayakan kesehatan jantung. Benarkah demikian?

Nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD menuturkan penelitian menunjukkan kadar kolesterol yang meningkat saat mengonsumsi telur adalah HDL (High Desity Lipoprotein) alias kolesterol baik. Nah, HDL merupakan protein dalam plasma darah yang memperbaiki kerusakan dan mengurangi kolesterol dari tubuh.

Jika tidak punya masalah dengan jantung, mengonsumsi kuning telur bukanlah suatu masalah. Karena itu yang disarankan adalah tetap makan kuning telur dengan putih telurnya. Sementara bagi yang memiliki masalah dengan kardiovaskular sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi kuning telur. Alasannya rata-rata satu butir telur mengandung 186 mg kolesterol atau 62 persen dari kebutuhan yang direkomendasikan.

dr Yoga Yuniadi, SpJP(K) dari RS Harapan Kita Jakarta pernah menyarankan untuk mengonsumsi maksimal dua butir kuning telur dalam seminggu.

Kuning telur mengandung lutein. Menurut studi, kandungan ini bisa membantu mempertahankan tingkat kecerdasan dan memiliki efek perlindungan pada daerah yang bertanggung jawab atas memori seseorang.

Kata ilmuwan, lutein memainkan peran anti-inflamasi atau alat bantu dalam persinyalan sel-sel. Studi lainnya membuktikan lutein juga bisa membantu menangkal hilangnya fungsi penglihatan, juga menjaga elastisitas kulit.

Baca juga: Hobi Banyak Makan Otak dan Kuning Telur, Hati-hati Kolesterol Naik

Meski sudah dua belas tahun menikah, Mark dan Suzanne Harper asal New York, belum diaruniai momongan. Pernah keguguran lalu program bayi tabung yang gagal membuat mereka nyaris menyerah. Apalagi ketika sang suami didiagnosis kanker testis.

Akhirnya mereka tetap berupaya punya momongan dengan mengandalkan sperma donor. 5 Kali percobaan berakhir dengan kegagalan. Ternyata sistem kekebalan Suzanne menghasilka sel-sel pembunuh yang dapat menyerang embrio.

Akhirnya teknik langka bernama 'intralipid' digunakan untuk mengatasi kondisi Suzanne mencampur kuning telur ayam betina dengan minyak kedelai, lalu menambahkannya pada sel telur dan sperma keluarga Harper. Teorinya, asam lemak tersebut dimaksudkan untuk menghambat pergerakan sel-sel pembunuh yang menyerang embrio Suzanne.

Caranya adalah dengan mencampur kuning telur ayam betina dengan minyak kedelai, lalu menambahkannya pada sel telur dan sperma keluarga Harper. Teorinya, asam lemak tersebut dimaksudkan untuk menghambat pergerakan sel-sel pembunuh yang menyerang embrio Suzanne.

Apa hasilnya? Berhasil! Suzanne hamil dan melahirkan putri pertama mereka pada Desember 2009. Selanjutnya mereka kembali mencoba program hamil dengan metode yang sama namun beberapa kali gagal. Akan tetapi Suzanne kemudian dinyatakan hamil kembali dan melahirkan pada 2013.

Kuning telur mengandung kolin yang merupakan zat anti inflamasi. Artinya orang yang memiliki rasa sakit atau penyakit inflamasi seperti osteoporosis atau arthritis, dapat mengonsumsi kuning telur untuk mengurangi rasa sakit.

Kolin pada kuning telur bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan otak dan mencegah alzheimer. Selain itu, kuning telur memiliki kandungan vitamin K yang tinggi. Vitamin K sangat dibutuhkan untuk kekuatan dan kepadatan tulang serta membantu mencegah osteoporosis.

Baca juga: Studi: Makan Brokoli, Bayam dan Kuning Telur Memperkuat Memori di Usia Tua

(vit/up)

Berita Terkait