5 Penyakit pada Manusia yang Juga Menyerang Hewan Peliharaan

5 Penyakit pada Manusia yang Juga Menyerang Hewan Peliharaan

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 31 Mar 2017 18:43 WIB
5 Penyakit pada Manusia yang Juga Menyerang Hewan Peliharaan
Foto: Thinkstock
Jakarta - Memiliki hewan peliharaan bisa membantu menjaga kesehatan mental karena dapat menjauhkan stres. Hanya saja bila seseorang memilih untuk memelihara hewan dirinya harus bertanggung jawab mengurus dengan baik agar bisa sehat selalu tidak terserang penyakit.

Berkaitan dengan hal tersebut tahukah Anda beberapa penyakit hewan peliharaan bisa sangat mirip dengan penyakit yang menyerang manusia. Mulai dari penyebab, gejala hingga dampaknya hewan juga diketahui bisa terserang kondisi layaknya manusia.

Apa saja itu? Berikut beberapa contohnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (31/3/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Yuk Kenali Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan ke Manusia

1. Diabetes

Foto: iStock
Karena gaya hidup yang tidak sehat masalah diabetes di dunia mengalami peningkatan. dr Stijn Niessen dari Royal Veterinary College (RVC) mengatakan tren diabetes ini tidak hanya terjadi pada manusia tetapi juga kucing peliharaan.

Sekitar 30 tahun yang lalu angka diabetes tipe 2 pada kucing adalah satu berbanding 900, namun kini meningkat menjadi satu di antara 200. dr Stijn mengatakan penyebabnya adalah majikan yang terlalu memanjakan kucing peliharaan.

"Kucing didesain untuk menjadi pemburu tapi kini banyak kucing peliharaan hanya duduk bermalas-malasan di apartemen dan diberi makan berlebih. Itu sering kali adalah rasa kasih sayang yang keliru," kata dr Stijn.

2. Masalah tiroid

Foto: Thinkstock
Hewan peliharaan yang memiliki masalah tiroid biasanya akan menunjukkan gejala yang persis sama seperti pada manusia. Obatnya pun juga sama yaitu dengan terapi hormon.

Pada kucing masalah tiroid yang biasa muncul adalah hipertiroid. Karena tubuhnya memproduksi hormon berlebih maka kucing akan terus aktif meminta makan tapi badannya malah mengurus.

Sementara itu pada anjing masalah yang biasa muncul adalah hipotiroid. Karena tubuhnya memproduksi sedikit hormon maka gejalanya berlawanan dengan hipertiroid yaitu kecenderungan untuk malas-malasan dan berat badan terus meningkat.

3. Hipertensi paru

Foto: Thinkstock
Anjing diketahui bisa terkena hipertensi paru dan yang menarik obatnya adalah viagra. Para ahli memang tengah melakukan studi apakah viagra bisa dipakai untuk obat hipertensi dan sejauh ini pemakaiannya baru terbatas pada hewan saja.

Pada manusia viagra masih populer digunakan sebagai obat untuk disfungsi ereksi.

4. FIV

Foto: (Thinkstock)
Kalau pada manusia ada infeksi human immunodeficiency virus (HIV), maka pada kucing peliharaan ada yang namanya infeksi feline immunodeficiency virus (FIV). Pada prinsipnya FIV sama seperti HIV di mana virus menyerang sistem kekebalan kucing.

Demam tinggi, bulu rontok, dan nafsu makan yang berkurang jadi tanda-tanda serangan FIV pada kucing.

5. Epilepsi

Foto: Pasti Liberti Mappapa
Kejang-kejang karena epilepsi bisa juga terjadi pada hewan peliharaan. Menurut Profesor Holger Volk dari RCV sekitar satu dari 100 anjing bisa terserang epilepsi.

Tanda-tandanya jelas yaitu kejang yang mendadak namun pada hewan lebih sulit untuk terlihat. Ada obat yang bisa dipakai dan sebagai langkah pencegahan Prof Holger merekomendasikan pemilik memberikan hewan peliharaannya diet tinggi lemak.

Kucing juga bisa terkena epilepsi namun lebih jarang terjadi dibandingkan anjing.
Halaman 2 dari 6
Karena gaya hidup yang tidak sehat masalah diabetes di dunia mengalami peningkatan. dr Stijn Niessen dari Royal Veterinary College (RVC) mengatakan tren diabetes ini tidak hanya terjadi pada manusia tetapi juga kucing peliharaan.

Sekitar 30 tahun yang lalu angka diabetes tipe 2 pada kucing adalah satu berbanding 900, namun kini meningkat menjadi satu di antara 200. dr Stijn mengatakan penyebabnya adalah majikan yang terlalu memanjakan kucing peliharaan.

"Kucing didesain untuk menjadi pemburu tapi kini banyak kucing peliharaan hanya duduk bermalas-malasan di apartemen dan diberi makan berlebih. Itu sering kali adalah rasa kasih sayang yang keliru," kata dr Stijn.

Hewan peliharaan yang memiliki masalah tiroid biasanya akan menunjukkan gejala yang persis sama seperti pada manusia. Obatnya pun juga sama yaitu dengan terapi hormon.

Pada kucing masalah tiroid yang biasa muncul adalah hipertiroid. Karena tubuhnya memproduksi hormon berlebih maka kucing akan terus aktif meminta makan tapi badannya malah mengurus.

Sementara itu pada anjing masalah yang biasa muncul adalah hipotiroid. Karena tubuhnya memproduksi sedikit hormon maka gejalanya berlawanan dengan hipertiroid yaitu kecenderungan untuk malas-malasan dan berat badan terus meningkat.

Anjing diketahui bisa terkena hipertensi paru dan yang menarik obatnya adalah viagra. Para ahli memang tengah melakukan studi apakah viagra bisa dipakai untuk obat hipertensi dan sejauh ini pemakaiannya baru terbatas pada hewan saja.

Pada manusia viagra masih populer digunakan sebagai obat untuk disfungsi ereksi.

Kalau pada manusia ada infeksi human immunodeficiency virus (HIV), maka pada kucing peliharaan ada yang namanya infeksi feline immunodeficiency virus (FIV). Pada prinsipnya FIV sama seperti HIV di mana virus menyerang sistem kekebalan kucing.

Demam tinggi, bulu rontok, dan nafsu makan yang berkurang jadi tanda-tanda serangan FIV pada kucing.

Kejang-kejang karena epilepsi bisa juga terjadi pada hewan peliharaan. Menurut Profesor Holger Volk dari RCV sekitar satu dari 100 anjing bisa terserang epilepsi.

Tanda-tandanya jelas yaitu kejang yang mendadak namun pada hewan lebih sulit untuk terlihat. Ada obat yang bisa dipakai dan sebagai langkah pencegahan Prof Holger merekomendasikan pemilik memberikan hewan peliharaannya diet tinggi lemak.

Kucing juga bisa terkena epilepsi namun lebih jarang terjadi dibandingkan anjing.

(fds/up)

Berita Terkait