Dikatakan jika dicampur maka zat protein dan kalsium tinggi yang ada pada susu dapat menurunkan dan menghilangkan kualitas manfaat dari senyawa teh. Konsumsi teh susu lebih dari tiga gelas per hari bahkan diklaim bisa menimbulkan serangan jantung karena menghilangkan efek katekin pada teh.
Kandungan kalsium dan protein yang ada pada susu juga disebut dapat berubah menjadi racun dan memicu pembentukan batu ginjal dalam urine. Daya tahan tubuh pun diklaim bisa rusak karena kandungan protein tinggi pada susu 'mencemari' teh yang mengandung kafein, hingga pada akhirnya merusak fungsi imun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi informasi ini, nutrisionis Jansen Ongko, MSc, RD menyebutkan bahwa sampai saat ini tidak ada penelitian yang menyatakan bahwa meminum teh yang dicampur susu menimbulkan serangan jantung. Belum juga ada penelitian yang membenarkan klaim zat gizi protein dapat berubah menjadi racun dan merusak daya tahan tubuh (antibodi).
Menurut Jansen, serangan jantung umumnya disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah jantung, bukan karena kekurangan zat katekin. Selain itu, antibodi sendiri berbentuk protein yang diolah oleh tubuh untuk melawan partikel asing. Salah satu bahan pembentuk antibodi adalah zat gizi protein yang juga terkandung di susu.
"Terkait batu ginjal, penyakit ini disebabkan oleh multifaktor seperti kurang minum air putih, sering menahan buang air kecil dan lain-lain," ujar Jansen kepada detikHealth.
Jansen berpesan, apabila ingin memperoleh manfaat optimal dari teh, khususnya zat katekin, maka sebaiknya minumlah teh dan susu secara terpisah. "Walaupun kasein pada susu dapat sedikit menurunkan efektivitas dari zat katekin, ini bukan berarti berbahaya untuk kesehatan," imbuhnya.
Baca juga: Terdapat Seperti Bercak Darah di Kuning Telur, Bahayakah?
(ajg/vit)











































