Kondisi Begini Bisa Bikin Orang Depresi Punya Pikiran Bunuh Diri

Jakarta - Pada orang yang depresi, menceritakan masalah yang dialami pada orang lain bisa mengurangi beban yang dialaminya. Namun, jika kondisinya seperti ini, bukan tak mungkin yang bersangkutan justru memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Seperti diungkapkan Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr Diah Dewi Utami SpKJ, MARS, pada prinsipnya jika depresi tidak teratasi, pikiran untuk bunuh diri bisa saja timbul.

"Saya punya klien, dia datang karena pernah coba bunuh diri dengan minum obat serangga. Waktu ditanya, dia sebetulnya memang ada affair dengan seorang lelaki tapi dia menyadari itu dan ingin menghentikan semuanya lalu kembali ke kehidupan yang wajar," kata dr Diah usai temu media di Kantor Kemenkes, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.

Saat datang ke psikiater, justru ia dinasihati oleh sang dokter dengan mengaitkan apa yang dilakukan si wanita dengan hukum agama. "Padahal kan pasien ini ibaratnya pengen cerita bahwa dia mau berhenti dari masalah ini dan bagaimana caranya menghapus kenangan lama itu," ujar dr Diah.

Baca juga: Curhat ke Teman Lawan Jenis Benarkah Rentan Picu Perselingkuhan?

Menurut dr Diah, tidak semua orang yang sedang depresi bisa diajak bicara soal hukum agama. Sebab, bukan tak mungkin itu justru membuat dia merasa bersalah. Seperti pada klien dr Diah, si wanita jadi merasa berdosa dan tidak diterima oleh orang di sekitarnya. Kemudian, dia berpikir toh meninggal pun dia bakal masuk neraka karena sudah melakukan dosa besar. Hingga kemudian ia mencoba bunuh diri.

dr Diah mengatakan sebetulanya masing-masing orang memiliki mekanisme pertahanan ketika mengalami sebuah masalah. Hanya saja, tidak semua orang tahu di mana potensi mekanisme pertahanannya itu. Nah, ketika ia meminta bantuan orang lain, misalnya hanya ingin mencurahkan isi hatinya tapi justru datang ke orang yang tidak tepat, bukan tak mungkin ia akan putus ada, merasa tidak diterima orang lain dan hidupnya tidak berguna.

"Kalau halusinasi itu bisa dialami orang karena saking depresinya sehingga dia nggak bisa memikirkan hal-hal yang realistis. Ada depresi yang berujung pada gangguan jiwa berupa waham atau halusinasi. Halusinasi itu prosesnya di diri kita, di alam pikiran yang mengalami perubahan. Kayak cemas, iti kan datangnya dari pikiran. Halusinasi sebetulnya sesuatu yang bersifat psikopatologi karena alam bawah sadar seseorang ditekan terus," tambah dr Diah.

Pada depresi ringan, umumnya gejalanya berupa seseorang merasa ada perubahan pada dirinya. Namun, jika depresi ringan sudah meningkat menjadi depresi sedang, yang bersangkutan mulai menghindari pekerjaan tertentu. Nah, ketika mengalami depresi berat, orang tersebut bisa melakukan percobaan bunuh diri.

Baca juga: Kata Pakar, Ini Pentingnya Curhat ke Teman Saat Anda Sedang Berdiet

(rdn/vit)