Menurut dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari DNI Skin Centre, dampak air keras, tergantung pada jenis air keras yang digunakan, konsentrasi bahan, serta lamanya bahan tersebut menempel di kulit. Untuk kulit, dampak paling fatal adalah kerusakan semua lapisan kulit, sehingga jadi tampak seperti luka bakar berat.
"Ini akan menyebabkan jaringan parut yang bersifat permanen dan tidak bisa normal kembali," ujar dokter yang akrab disapa dr Darma tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara jika kasusnya ringan, sambung dr Darma, kemungkinan kulit hanya kemerahan, perih dan bengkak. Seiring berjalannya waktu, luka ringan akibat terkena air keras bisa sembuh dan tidak terlalu berbekas.
Untuk pertolongan pertama pada orang yang terkena air keras adalah dengan langsung menghilangkan paparan air tersebut dari kulit. Caranya tentu saja membilas area yang terkena air keras menggunakan air.
dr Darma memperingatkan untuk tidak menempelkan batu es ke area yang terkena air keras. "Sebaiknya nggak perlu pakai es yang ditempel. Takutnya tekanan merusak kulit... Yang utama hilangkan bahan penyebab," jelas dr Darma.
Ketimbang mengandalkan batu es, justru penggunaan obat kulit khusus luka bakar akan lebih membantu, sambil membawa pasien ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Baca juga: 5 Tips Pertolongan Pertama Bila Terpapar Air Keras
(vit/ajg)











































