"Tergantung gaya hidup seseorang ya, tendensi turunan ada," ucap dr Prasna Pramita SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus.
Hal itu ia utarakan pada Live Chat 'Kenali dan Waspadai Hipertensi' yang digelar detikHealth dan detikForum bekerjasama dengan Mayapada Healthcare Group di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski hipertensi memang diketahui merupakan suatu kondisi yang diturunkan. Namun, imbuh dokter yang akrab disapa dr Mita, jika menjaga pola hidup yang sehat maka belum tentu terkena hipertensi.
"Tapi kalau kita ada turunan dari ibu bapak kita atau kakek nenek kita belum tentu juga kita harus menderita darah tinggi lho," terangnya lagi.
dr Mita menambahkan, selain faktor lingkungan, ada banyak faktor lain yang turut berkontribusi terjadinya hipertensi, salah satunya adalah stres. Di samping itu, konsumsi makanan yang asin dan kurang tidur juga menjadi penyebab seseorang hipertensi.
Hipertensi adalah kondisi medis yang serius, bisa menimbulkan komplikasi seperti pembesaran jantung hingga stroke. Karenanya tidak boleh disepelekan. Sebagai deteksi dini, periksalah tekanan darah secara berkala.
Baca juga: Tak Segera Diobati, Hipertensi Paru Bisa Picu Komplikasi Mematikan (hrn/vit)











































