Kisah di Balik Foto Viral Gadis Depresi yang Menyisir Rambut

Kisah di Balik Foto Viral Gadis Depresi yang Menyisir Rambut

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 12 Mei 2017 14:10 WIB
Kisah di Balik Foto Viral Gadis Depresi yang Menyisir Rambut
Foto: Facebook/Katelyn Marie Todd
Jakarta - Setelah sebulanan tenggelam dalam keterpurukan akibat depresi, remaja ini akhirnya merasa lebih baik. Selanjutnya, ia memutuskan mengunggah pengalamannya lewat media sosial.

Hal pertama yang dilakukan Katelyn Marie Todd saat menyadari dirinya sudah lebih baik adalah menyisir rambutnya yang kotor dan berantakan. Lewat akun Facebook-nya, Katelyn pun menceritakan hal itu apa adanya.

"Untuk pertama kalinya dalam 4 minggu, saya akhirnya menyisir rambut hari ini. Ini begitu kusut dan rontok tiap kali disisir. Saya pun menangis saat mencuci dan memberinya kondisioner karena saya hampir lupa rasanya," tulisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu usai, Katelyn merasa bangga akan dirinya sendiri, seolah-olah baru saja mendapatkan pencapaian yang luar biasa.

Namun yang membuat gadis berusia 17 tahun ini terkejut adalah ketika melihat postingannya dibagi hingga 300.000 kali. "Saya mendapatkan ribuan komentar yang mengatakan postingan itu membantu mereka, dan mengetahui hal itu rasanya luar biasa," tuturnya kepada Today.com.

Melihat respons-respons itu, gadis asal Georgia yang telah tujuh tahun mengidap depresi itu juga merasa tak sendirian lagi.
Kisah di Balik Foto Viral Gadis Depresi yang Menyisir RambutFoto: Facebook/Katelyn Marie Todd

Baca juga: Dua Hal Ini Masih Jadi Masalah Klasik Penanganan Depresi

Menanggapi postingan Katelyn yang viral tersebut, Dr Ken Duckworth dari National Alliance on Mental Illness mengaku tak heran jika banyak orang yang memberikan respons positif pada remaja tersebut.

Sebabnya, apa yang diutarakan Katelyn menggambarkan kehidupan pasien depresi yang apa adanya. "Pengalamannya begitu kuat, dan saya berharap ini bisa memberikan pemahaman tentang seperti apa depresi itu," tuturnya.

"Berbagi di media sosial memang tidak lantas membuat gejala mereka membaik, tetapi ini membuat mereka merasa terhubung satu sama lain," timpal Duckworth.

Selain pengobatan oral dan psikoterapi, sebagian pakar juga menyarankan pasien depresi untuk bersosialisasi. Padahal menurut pengakuan Katelyn, depresi kerap membuat seseorang menghindar dari lingkungan sosialnya.

Meski demikian, dalam postingan-nya, Katelyn juga mendorong agar orang-orang yang dekat dengan pasien depresi tidak lantas meninggalkan mereka tetapi memahami mereka karena terisolasi membuat situasi mereka menjadi semakin sulit.

"Saya merasakannya selama bertahun-tahun, seolah-olah tak ada yang mau diajak bicara dan rasanya sangat kesepian. Dan saya tak mau orang lain juga merasakan hal serupa," tutupnya.

Baca juga: Sudahkah Anda Peduli pada Mereka yang Depresi?
Kisah di Balik Foto Viral Gadis Depresi yang Menyisir RambutFoto: Facebook/Katelyn Marie Todd
(lll/vit)

Berita Terkait